Nationalgeographic.co.id - Ada beberapa alasan mengapa Anda tidak ingin didigit laba-laba Black Widow. Salah satunya adalah itu bisa membuat Anda mengalami kesulitan buang air kecil.
Setidaknya itulah yang terjadi pada seorang pria di Kanada. Setelah mendapat gigitan laba-laba Black Widow di kakinya, ia mengalami kondisi yang disebut retensi urin akut. Artinya, pria tersebut tidak bisa buang air kecil meskipun kandung kemihnya sudah sangat penuh.
Dalam laporan terakhirnya, diketahui bahwa pria berusia 50 tahun itu bertemu dengan laba-laba Black Widow ketika sedang berjalan di atas rumput-rumput tinggi di pondoknya di Ontario.
Baca Juga : Peneliti Temukan Burung Paling Langka di Dunia, Seperti Apa?
Sebenarnya, spesies Black Widow sangat langka di Kanada karena arachnida ini biasanya tinggal di wilayah dengan iklim lebih hangat. Namun, perubahan iklim tampaknya telah membuat laba-laba ini bergerak ke arah utara.
Dr Matthew Carere dari The Ottawa Hospital menjelaskan, saat digigit laba-laba, pria tersebut tidak berpikir lebih jauh ketika ia digigit laba-laba. Ia hanya langsung menyingkirkan hewan tersebut dari kakinya.
Namun, dua jam kemudian, korban gigitan merasa sakit yang luar biasa di kakinya. Dan keesokan paginya, itu bertambah parah––ia merasakan keram di abdomennya sehingga harus dibawa ke Unit Gawat Darurat (UGD).
Saat sampai ke UGD di mana Carere merawatnya, rasa sakit yang dialami pria tersebut sudah sangat parah dan ia mengeluarkan banyak keringat. Selain itu, kedua kelopak matanya juga membengkak.
Tekanan darah pria itu sangat tinggi dan hasil pindai menunjukkan bahwa kantung kemihnya membuncit.
Sengatan laba-laba Black Widow mengandung beragam racun yang dapat memicu gejala yang dialami pria tersebut. Racunnya bisa menyebabkan sindrom medis yang dikenal dengan sebutan 'latrodektisme'. Meliputi gejala tekanan darah tinggi, keringat berlebihan, dan sakit otot.
Racun yang ditemukan pada bisa laba-laba memiliki enzim yang menyebabkan membanjirnya neurotransmitter (senyawa kimia yang mengirimkan sinyal dari satu neuron ke neuron berikutnya dan bertindak seperti vasodilator yaitu memperlebar pembuluh darah dan meningkatkan alirannya).
Baca Juga : Sengatan Kalajengking untuk Redakan Nyeri, Berani Mencobanya?
Carere mengatakan, pelepasan salah satu neurotransmitter bernama asetilkolin, mungkin menjadi alasan mengapa pria itu mengalami kondisi retensi urin akut dan sulit buang air kecil setelah digigit laba-laba Black Widow.
Faktor lainnya disebabkan oleh usia pria yang sudah mencapai 50 tahun. Usia tersebut memang rentan terhadap pembesaran prostat.
Beruntung, setelah dirawat dua hari di rumah sakit dan dipasang kateter untuk mengalirkan urine dari kandung kemihnya, pria tersebut diperbolehkan pulang. Ia kini sudah bisa buang air kecil lagi tanpa masalah.
KaKasus gigitan laba-laba ini dipublikasikan pada Canadian Journal of Emergency Medicine.
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR