Nationalgeographic.co.id - Saat terjebak dalam kemacetan, terkadang kita berharap kendaraan kita bisa terbang. Jangan khawatir, dalam beberapa tahun mendatang, keinginan ini sepertinya akan menjadi kenyataan.
Sebuah perusahaan produsen helikopter bernama Bell Flight, mengumumkan rencananya untuk membangun taksi terbang.
Michael Thacker, wakil presiden eksekutif bidang teknologi dan inovasi dari Bell, menjelaskan bahwa perusahaannya akan bergabung dengan aplikasi Uber dan beberapa perusahaan penerbangan lainnya.
Baca Juga : Paus di Filipina Mati dengan 40 Kilogram Sampah Plastik di Perutnya
Mereka akan membuat armada taksi terbang yang disebut dengan vertical take-off and landing vehicles (VTOL).
Uber sendiri akan melakukan uji coba taksi udaranya ini di Los Angeles dan Dallas. Dua kota tersebut dipilih karena merupakan kota dengan lalu lintas terpadat.
Menurut Thacker, VTOL mulai bisa digunakan secara komersial di tahun 2025.
"Nantinya akan ada VTOL di beberapa kota yang menggunakan helipad dan rute helikopter," ucap Thacker.
Baca Juga : Sihir Taman-Taman Pelesiran Ningrat di Nusantara
Ketika ditanyai untuk penggunaan helikopter sebagai alternatif, Thacker menyebutkan bahwa VTOL lebih baik secara finansial dan juga lebih tenang.
Meski begitu, salah satu kesulitan yang masih dihadapi adalah baterai. Sebab, sebagian besar prototipe dirancang menggunakan tenaga listrik dan baterai. Penggunaan baterai ini dinilai masih belum mencukupi daya untuk penerbangan jarak jauh.
Tak hanya Bell, 20 hingga 30 perusahaan lainnya mulai dari perusahaan start-up hingga perusahaan besar seperti Airbus juga sedang mengerjakan konsep yang sama. Airbus sendiri akhir-akhir ini juga menghadirkan pesawat listrik bernama CityAirbus.
Source | : | Daily Mail |
Penulis | : | Nathania Kinanti |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR