Nationalgeographic.co.id - Permasalahan sampah sudah menjadi isu dunia. Tengok saja beberapa hari lalu mengenai paus di Filipina yang mati dengan 40 kg sampah plastik di dalam perutnya, atau paus di Wakatobi yang mati dengan 5,9 kg sampah plastik di dalam perutnya.
Dampaknya, banyak masyarakat kemudian mulai menyadari betapa bahayanya sampah yang berakhir di lautan. Beberapa kelompok dan gerakan untuk "menyelamatkan" lingkungan dari sampah pun bermunculan.
Baca Juga : Serdadu VOC Asal Tanah Madura
Satu hal yang cukup menarik perhatian adalah kegiatan arisan yang dilakukan oleh ibu-ibu warga Lingge-lingge, Kelurahan Pasarwajo, Kabupaten Butin. Arisan yang mereka lakukan ternyata berdampak pada kebersihan lingkungan di sana.
Tidak hanya berkumpul dan melakukan arisan, ibu-ibu ini melakukannya sambil membersihkan sampah di tepian pantai dan lingkungan sekitarnya. Dengan alat seadanya, mereka bergotong royong membersihkan sampah yang ada.
Kegiatan ini sudah rutin dilakukan sejak enam bulan yang lalu. Hal yang menjadi pencetusnya adalah masih banyaknya warga yang membuat sampah sembarangan di sana.
"Kegiatan ini untuk menyadarkan warga agar tidak membuang sampah sembarangan di pantai dan di laut, di sini," ucap Mustia, Ketua Aksi Bersih Pantai, dikutip dari Kompas.com, Senin (25/3/2019).
Baca Juga : Lumba-lumba Mengalami Stres dan Trauma Akut Akibat Perburuan
Kegiatan yang juga dilakukan untuk mencegah dampak buruk bagi biota laut ini rupanya sampai pada telinga pejabat setempat. Amruddin, Camat Pasarwajo pun mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh ibu-ibu ini.
"Ini bisa menjadi contoh di wilayah Pasarwajo. Karena pantai itu harus dipelihara, pantai bukan tempat untuk membuang sampah, tapi menjadi arena bermain bagi warga," ucap Amruddin.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR