Nationalgeographic.co.id – Medan magnet Bumi tercipta oleh gerakan besi cair di inti terluar planet kita. Meski begitu, perubahannya yang mendetail terus membingungkan para ilmuwan. Kita tahu kutub bergerak dan bahkan dapat berbalik, tapi masih banyak yang belum terungkap dalam proses ini.
Serangkaian simulasi terbaru, yang dipublikasikan pada Nature Communication, menunjukkan bahwa medan magnet Bumi dapat bergeser sepuluh kali lebih cepat dari yang diperkirakan selama ini. Secara khusus, perubahan cepat ini mungkin terjadi ketika medan berada pada titik terlemahnya, seperti saat pembalikan kutub—yakni di mana posisi kutub berubah secara dramatis selama beberapa ribu tahun sebelum kembali seperti semula.
Baca Juga: Es di Pegunungan Alpen Berubah Menjadi Pink, Apa Bahayanya?
Simulasi tersebut mencakup 100 ribu tahun terakhir dan mencoba mereproduksi temuan geologis yang berkaitan dengan pembalikan kutub di masa lalu. Peneliti menemukan adanya perubahan arah bidang dalam kecepatan hingga sepuluh kali lipat dengan variasi hingga satu derajat per tahun. Pemodelan ini menemukan penyebab perubahan pada inti, sekitar 2.800 kilometer di bawah permukaan.
“Kami memiliki pengetahuan yang kurang lengkap tentang medan magnet Bumi 400 tahun lalu. Namun, sejak perubahan cepat ini mewakili perilaku ekstrem inti cairan, maka itu dapat memberikan informasi penting mengenai bagian dalam Bumi,” papar Dr Chris Davies, peneliti dari University of Leeds.
Evolusi medan magnet dapat meninggalkan jejak pada batuan tertentu. Para ilmuwan telah menggunakan catatan geologis ini untuk melacak perubahan medan magnet selama ribuan tahun. Mereka yakin, bukti pembalikan cepat dan dramatis ini bisa terjadi pada batuan di lintang rendah.
Baca Juga: Penemuan Menarik, Satu Sendok Teh Tanah Di Amazon Mengandung 400 Jamur
“Memahami apakah simulasi komputer mengenai medan magnet secara akurat mencerminkan perilaku fisik mereka bisa sangat menantang,” kata Profesor Catherine Constable, wakil pemimpin studi.
“Dalam kasus ini, simulasi komputer telah mampu menunjukkan kesepakatan yang sangat baik dalam tingkat perubahan dan lokasi umum dari peristiwa paling ekstrem. Studi lebih lanjut tentang dinamika yang berkembang dalam simulasi ini menawarkan strategi yang berguna untuk mendokumentasikan bagaimana perubahan cepat terjadi. Juga apakah kondisi itu ditemukan selama masa polaritas magnetik yang stabil seperti saat ini," pungkasnya.
Peneliti BRIN dan Inggris Berkolaborasi Mengatasi Permasalahan Sampah Plastik di Indonesia
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR