Nationalgeographic.co.id—Ghosting. Belakangan kata ini "menghantui" kehidupan kita. Boleh jadi kita pelakunya atau korban, atau kita sekadar menjumpai istilah ini di lini masa media sosial.
Psikolog Universitas Gadjah Mada, Idei Khurnia Swasti mengungkapkan alasan seseorang memilih melakukan ghosting ketimbang bicara secara langsung. Berdasar penelitian sebelumnya, ungkapnya, telah melihat berbagai jenis kepribadian keterikatan dan pilihan strategi perpisahan.
"Bisa saja orang dengan tipe kepribadian yang menghindar (avoidant personality), yaitu mereka yang ragu untuk membentuk hubungan atau sepenuhnya menghindari keterikatan dengan orang lain," demikian kata Idei seperti yang dilansir laman UGM.
Mereka kemudian sering menggunakan metode tidak langsung untuk mengakhiri hubungan, yaitu menghilang tanpa memberi kabar atau ghosting. "Akan lebih mudah dengan cara 'menghilang' daripada 'menghadapi langsung' karena menghadapi secara langsung akan membutuhkan upaya ekstra dalam memberikan penjelasan, yang dapat juga memunculkan serangkaian konflik-konflik baru," ungkap Idei.
Berdasar rilis Data Year in Search 2020, kata "ghosting" menjadi salah satu kata yang paling dicari oleh pengguna internet Indonesia di mesin peramban Google sepanjang tahun lalu.
Beberapa seniman mencoba mengekspresikan perilaku seseorang yang dengan sengaja menghilang tiba-tiba layaknya hantu atau ghosting, baik seniman negeri sendiri maupun seniman mancanegara.
Sebagai contoh, Adrian Khalif, yang membawakan lagu beromansa 1990-an bertajuk Where Have You Been. Lagu itu rilis pada pertengahan tahun silam. Sebagian liriknya mengekspresikan hati yang merawan: Where did you go? Where have you been? Have you forgotten of all the things That we were in?
“Sekarang orang cenderung melakukan ghosting," kata Adrian Khalif. Dia memberikan penjelasan tentang kelakuan menghantu itu seperti ketika kita tidak membalas pesan kepada teman-teman kita sendiri. Dia pun menambahkan kelakuan yang muncul ketika kita bertemu seseorang beberapa kali dan kita harus menghindarinya sebisa mungkin karena akan melukai perasaannya. "Itu sangat menyakitkan tapi kita harus menerimanya."
Aminda, salah satu penyanyi yang juga melantunkan tindakan ghosting dalam lagu Dua Centang Biru. Dia melantunkan lirik yang merawan karena orang yang dicintainya mendadak tak memberi kabar apapun. Sepenggal liriknya, "Telah kulihat lagi dan kucoba tuk melihat. Lagi dua centang warna biru. Pertanda engkau telah membacanya. Tapi tak juga ada balasan darimu. Tak ada kata-kata darimu. Teganya engkau menghancurkan mimpi indahku..."
Baca Juga: Mengapa Orang Tega Melakukan Ghosting? Simak Pengakuan Para Pelakunya
View this post on Instagram
Barangkali Anda pernah mengalami kegalauan yang tak berkesudahan akibat notifikasi dua centang biru. Tanda ini menunjukkan pesan sudah terbaca oleh penerimanya, namun dia tidak kunjung mengirimkan balasan.
Tindakan tidak membalas pesan atau tiba-tiba memutus komunikasi tanpa penjelasan ini pun biasa dikenal dengan istilah ‘ghosting’.
Akan tetapi, apakah ghosting sesederhana itu? Ternyata, perilaku ini tidak hanya muncul dalam percintaan, tetapi juga bisa terjadi dalam banyak hal, bahkan memiliki dampak yang sama menyebalkannya juga.
Simak pembahasannya dalam serial TikTok HAI!
Baca Juga: Ghosting: Alasan, Cara Bekerja, dan Dampaknya dalam Hubungan
Penulis | : | Isai Ramos/Unsplash |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR