Pompa air dengan tenaga matahari adalah salah satu yang dikerjakan Hivos untuk proyek energi terbarukan di Sumba. Setidaknya 40 orang petani turut bergabung dalam program Hivos yang berkolaborasi dengan lembaga swadaya masyarakat ini.
Iklim di Pulau Sumba yang cenderung kering dibandingkan wilayah lain di Kepulauan Indonesia mengakibatkan masalah kekeringan berkepanjangan.
Kekeringan telah menjadi musim terpanjang di Sumba. Lahan pertanian tertidur selama delapan bulan dalam setahun. Para petani terpaksa hanya mengandalkan hasil panen yang didapat pada musim hujan.
Meski kondisi lahan tidak banyak mendukung kegiatan pertanian, sektor agrikultur tetap termasuk mendominasi perekonomian di Sumba.
Hasil pertanian masyarakat umumnya meliputi tanaman pangan seperti padi, singkong, ubi merah dan komoditas perkebunan seperti kopi. Oleh sebab itu sangat diperlukan pompa air yang bisa melayani kebutuhan irigasi selama musim kemarau.
Hivos di Sumba bekerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat lokal Yayasan Sumba Sejahtera, untuk menerapkan energi surya dengan Photovoltaic (PV) sebagai pompa air di Desa Kodamara, Sumba Timur. Di lokasi ini ada beberapa sumber air yang tidak mengering selama kemarau.
Eco Matser dari Hivos mengutarakan, sebagai langkah awal mereka akan membawa kembali produktivitas tiga hektare lahan. Tanaman pokok seperti jagung serta sayuran seperti kol, cabai, tomat, semangka akan menjadi produk pertanian.
Ia pun mengatakan, Yayasan Sumba Sejahtera memainkan peran penting dalam pengelolaan teknologi bersama-sama petani serta memberi pelatihan pertanian dengan mengintegrasikan penggunaan pupuk organik.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR