Dunia kuliner kita mendokumentasikan besarnya peran rempah dalam hidangan setempat yang mendapat pengaruh asing seperti Timur Tengah, India, Cina, dan Eropa. Berikut karakter berbagai hidangan berempah khas Tanah Air.
Sumatra
Pengaruh India, Arab, dan Persia terasa dalam hidangan bersantap yang dibubuhi rempah lengkap. Roti cane, martabak, nasi briyani, dan aneka gulai adalah contohnya. Di Aceh, cobalah mie kepiting. Di Sumatra Utara, masyarakat Batak menggunakan lada rimba yang sangat pedas.
Sumatra Barat khas dengan rendangnya, gulai ayam, dan kalio, mempresentasikan aneka rempah. Sedangkan di Sumatra Selatan dan Riau, lada dibubuhkan pada tekwan asal Palembang dan bihun goreng seafood dari Selatpanjang.
Sulawesi
Masakan Minahasa memliki cita rasa pedas dari cabai dan rempah-rempah. Sementara sup kacang merah alias sup bruine bonen dijerang bersama bumbu pala dan cengkih. Kuliner Bugis dan Makassar seperti coto mangkasara, sup konro, dan sup saudara memiliki cita rasa rempah nan kuat.
Jawa
Pengaruh kuliner Cina melahirkan hidangan peranakan. Bertandanglah ke Semarang, mencicipi hidangan berbumbu ngo hiong (five spices powder) yang terbuat dari campuran adas, kulit kayu manis, cengkih, pekak (bunga lawang), dan lada.
Sedangkan hidangan adaptasi kuliner Eropa terasa di beberapa kota seperti Solo dengan menu selat solo, bistik galantine, dan sup matahari, serta Yogyakarta yang memiliki bistik jawa. Semuanya dibubuhi lada, pala, dan cengkih.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR