Saat mengamati parasit deformed wing virus (DWV) yang umum ditemukan pada lebah madu ataupun tawon, Matthias Furst, peneliti Royal Holloway, University of London menemukan, lebah madu menyebarkan penyakit pada serangga penyerbuk tanaman.
Virus parasit yang berasal dari luar Inggris ini disebarkan oleh tungau yang dapat membunuh lebah dalam 48 jam. Dari pola penyebaran, diketahui bahwa lebah madu impor merupakan sumber utama infeksi di kalangan hewan penyerbuk liar.
Munculnya penyakit yang disebarkan oleh koloni lebah madu impor kemungkinan menjadi faktor penyebab utama kematian di alam bebas. "Ini merupakan ancaman yang sebelumnya tak disadari," kata Furst.
Meski studinya fokus pada pengamatan bagaimana penyakit berpindah dari lebah madu ke tawon, Furst memperingatkan bahwa masalah ini penting dan mengancam spesies hewan penyerbuk ringkih yang saat ini sudah langka. Inggris sendiri merupakan kawasan tempat tinggal bagi 250 spesies lebah penyerbuk.
Dari studi yang sudah pernah dilakukan di AS, ditemukan bahwa lebah madu mampu membawa berbagai macam virus. Mulai dari DWV, virus kelumpuhan akut, virus black queen cell, dan virus sacbrood yang semuanya dapat ditularkan pada hewan penyerbuk lain.
"Meski tak ada ancaman langsung pada tanaman karena sebagian besar diserbuki oleh berbagai serangga, namun kita perlu melindungi lebah-lebah kita dan menjaga populasinya tetap sehat dan beraneka ragam," sebut Furst.
Mengintip Inisiatif 'Blue Carbon' Terbesar di Dunia dari Negara Termiskin di Asia
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR