Ternate, kota yang berada di atas pulau gunung berapi di Provinsi Maluku Utara, tidak hanya menyimpan kearifan budaya dan tradisinya. Kota yang masih memiliki Kesultanan ini pun ternyata memiliki keindahan alam yang menjadi ciri khas daerah Indonesia Timur. Langit biru, air laut sebening kaca, keindahan terumbu karang dan pasir putihnya.
Pantai Sulamadaha di Ternate seakan menjadi rangkuman keindahan-keindahan tersebut. Berjarak sekitar 30 menit perjalanan dari pusat Kota Ternate, Pantai Sulamadaha kini menjadi objek wisata favorit dan wajib dikunjungi bagi para pecinta bahari.
Pantai Sulamanda memiliki bentuk U. Pantainya tidak terlalu luas tapi memberi kesan privat karena di sekeliling pantai ada tebing tinggi menjulang yang ditumbuhi pepohonan rindang. Dari tempat parkir pengunjung masih harus berjalan kaki kurang lebih 10 menit untuk mencapai pantai ini. Jadi pengunjung tidak akan menemukan mobil yang diparkir di pinggir pantai sehingga sungguh membuat pantai ini asri.
Jalan menuju Pantai Sulamadaha sedikit menanjak dan sedikit menguras tenaga. Tapi semua itu terbayar ketika tiba di pantai ini. Pengunjung akan disambut dengan hamparan pasir putih, dan beningnya air laut yang bergradasi warna hijau muda ke biru tua.
Jangan pernah ragu untuk berenang di pantai ini, kejernihan dan airnya nan sejuk membuat betah berlama-lama di dalam air. Yang menarik, di pantai ini pengunjung bisa berjalan hingga 20 meter ke tengah laut karena ada gugusan terumbu karang yang luas di pantai ini. Jika tidak bisa berenang, pengunjung bisa menyewa pelampung seharga Rp 10.000.
Malas berenang? Pengunjung tetap bisa menikmati kejernihan air laut dengan berperahu. Hanya dengan merogoh kocek sebesar Rp 30.000, pengunjung bisa menyewa perahu dengan kapasitas 3-4 orang dan mendayung ke tengah lautan. Jangan khawatir dengan gelombang, bentuk pantai yang seperti huruf U ini membuat air laut pantai ini tenang.
Jangan buru-buru pulang setelah mengagumi keindahan pantai Sulamadaha. Pengunjung bisa duduk sejenak di warung yang ada di pinggir pantai. Ayub (50) merupakan salah satu yang memiliki warung di pantai ini. Dia bersama sang istri menjual makanan dan minuman bagi pengunjung.
Menurut Ayub, akhir pekan merupakan hari yang sibuk karena pantai ini akan dipadati pengunjung. "Jadi selain jual makan saya juga buka fasilitas kamar mandi untuk bilas atau ganti baju. Jangan khawatir kalau lupa bawa celana pendek atau alat snorkeling, kita juga sewakan barang-barang macam itu," kata Ayub.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR