Lupakan citra tari perut dari jazirah Arab sebagai ex(r)otic dance--seronok. Menurut sejarahnya, inilah tarian sosial untuk mempererat hubungan sesama wanita. Biasa ditarikan saat hafla (arisan) khusus wanita. Atau ketika resepsi pernikahan, kaum pria dan wanita dipisah, mempelai wanita akan memegang perut penari dengan harapan memperoleh banyak anak. Dengan banyak gerak pinggul dan perut, tari perut memang dicitrakan tarian kesuburan.
Yang terpenting, tak mesti tinggi langsing untuk jadi penari perut. “Yang tak sempurna untuk ukuran catwalk bisa menemukan jati diri. Everybody’s beautiful,“ Suzan (38) dari Haremqueen Dancers meyakinkan, “seperti latihan spritual baru yang menyentuh kewanitaan dan energi sensual kita. Menari untuk diri sendiri, yang penting terampil, lincah, lentur, bukan seperti penari biasa yang harus kurus, tapi ini malah lebih berisi. Sexy dancer itu bukan kurus.”
Menari perut itu seni, bukan work out alias aerobic. Intinya bergerak dari kepala sampai kuku, menyeimbangkan pinggang, menguatkan perut dan punggung. Meningkatkan gemulai dan kelenturan seluruh tubuh, melembutkan punggung, pergelangan lengan, bahu dan perut. Yang punya dasar jazz ballet akan lebih mudah mempelajari, baik untuk tumpuan keseimbangan. Yang sama sekali tak punya dasar menari pun tak apa.
Pada latihan awal, kita akan diminta menggerakkan kepala (bergoyang-goyang menyamping), tangan dan lengan (pergelangan tangan diputar-putar, lengan meliuk-liuk bak ular), bahu (gerak melingkar ke belakang dan ke bawah, berguncang-guncang), dada (goyang kanan-kiri, atas-bawah). Yang utama, perut berkibas-kibas, memutar terangkat. Dan panggul, berguncang-guncang kanan-kiri, berputar, naik-turun, melangkah berguncang-guncang, seperti membentuk angka 8.
Dengan banyak gerak goyang-goyang perut dan pinggul ini, tiada alasan untuk “malu“ bertubuh “berisi“‚ kan? Anda semua cantik! Bukti bahwa tari ini bukanlah bertujuan erotis menggoda adalah, “Selama latihan, pria dilarang masuk!“ tegas Suzan yang melatih tiap Sabtu siang di Sanggar Kemang 5, kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Tari perut yang juga diminati bintang Amerika macam Beyonce, Britney Spears, Shakira, dan Gwen Stefani dalam tata tari mereka, secara umum punya tiga gaya. Gaya Turki dipengaruhi tari tradisional Gypsy dari Rumania dengan gerakan panggul menghentak-hentak dan melompat.
Gaya Lebanon lebih gemulai, banyak menggunakan gerakan tangan. Dan gaya Mesir yang anggun, gemulai dipengaruhi tari tradisional Mesir, Beledi dan ballet Rusia. Gaya Mesir tampaknya paling disukai oleh sekitar komunitas tari perut di Jakarta yang kini berjumlah sekitar 50 orang, kecil tapi terus tumbuh.
Saat satu jam latihan menari biasa diiringi musik rekaman saidi, beledi, maksoum, falahi, karachi dengan ketukan 4/4 atau 2/4. Gerak pemanasannya sekilas mirip tari Bali, Jawa, Jazz Balet, Afro-Brasilia sebagai nenek moyang hiphop. Dan gerak pendinginannya begitu lembut, merasuk ke dalam, seperti memeluk diri sendiri, sayangi diri sendiri.
Shall we dance?
Penulis | : | |
Editor | : | Kahfi Dirga Cahya |
KOMENTAR