Aktivitas vulkanik Gunung Slamet sepekan terakhir mampu menarik perhatian masyarakat dan cukup marak dibicarakan di media sosial Indonesia lantaran peristiwa erupsinya. Gunung tertinggi di Jawa Tengah ini kembali mengalami letusan dengan dentuman kuat sejak Kamis, 11 September 2014 kemarin. (Baca di sini)
Hal ini memicu masyarakat untuk mengetahui informasi mengenai keadaan terkini dan status terbaru Gunung Slamet. Per tanggal 8 September sampai dengan 15 September 2014, Nurul Ulfa dari Awesometrics—penyedia jasa layanan media monitoring— yang memantau pembicaraan mengenai Gunung Slamet pada jejaring media sosial Twitter dengan keyword Gunung Slamet.
Menurut pantauan Awesometrics tersebut, percakapan mengenai meletusnya Gunung Slamet tak seheboh pembicaraan saat Gunung Merapi ataupun Gunung Sinabung meletus. Namun demikian, peristiwa ini cukup menarik perhatian pengguna media sosial, karena ada tak kurang 1159 percakapan mengenai Gunung Slamet hingga pukul 15.00 WIB, Senin (15/9) ini.
Peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Slamet pada 12 September 2014 mengakibatkan lonjakan percakapan mengenai letusan gunung ini memuncak di hari itu, hingga mencapai 259 percakapan di Twitter.
Percakapan tersebut sempat mengalami penurunan, tapi kembali mengalami peningkatan tertinggi pada 15 September 2014, hingga 647 percakapan.
Uniknya, percakapan memuncak kembali hari ini justru bukan lagi karena adanya peningkatan aktivitas vulkanik tetapi lebih dikarenakan penurunan aktivitas vulkanik Gunung Slamet, sehingga situasi berangsur normal. Media sosial pun dibanjiri informasi terkini mengenai keadaan Gunung Slamet.
Status yang paling banyak di-retweet selama adanya erupsi Gunung Slamet.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR