Nationalgeographic.co.id—Bukan hanya tokoh-tokoh alkitabiah yang hidup sampai usia 900 tahun atau lebih. Naskah kuno dari berbagai budaya mencantumkan rentang hidup yang tidak masuk akal menurut kebanyakan orang modern. Ada yang mengatakan itu terjadi karena kesalahpahaman dalam proses penerjemahan atau angka-angka tersebut memiliki makna simbolis.
Namun ada beberapa argumen yang mendukung soal umur panjang tersebut. Ini yang membuat sejarawan bertanya-tanya apakah umur manusia telah benar-benar menurun secara signifikan selama ribuan tahun.
Sebagai contoh, salah satu penjelasannya adalah bahwa pemahaman Timur Dekat kuno tentang satu tahun bisa berbeda dari konsep modern. Mungkin satu tahun berarti orbit bulan (sebulan) bukan orbit matahari (12 bulan).
Tetapi jika kita membuat perubahan yang sesuai, usia tokoh alkitabiah Adam dari 930 menjadi 77. Meski lebih masuk akal untuk umur kematiannya, penyesuaian ini membuat Adam menjadi seorang ayah di usia 11 tahun.
Masalah serupa muncul ketika menyesuaikan usia dalam naskah kuno dengan asumsi bahwa penulis menggunakan pola tertentu untuk menutupi usia sebenarnya. Misalnya mengalikannya dengan angka tertentu.
Dalam kitab Kejadian dan Daftar Raja Sumeria yang berusia 4.000 tahun, para analis telah mencatat penggunaan bilangan kuadrat.
Sama seperti Alkitab, Daftar Raja menunjukkan penurunan yang stabil dalam rentang hidup. Daftar tersebut membedakan antara pemerintahan sebelum dan sesudah Air Bah. Masa pemerintahan sebelum Air Bah secara signifikan lebih lama daripada setelahnya. Meskipun bahkan masa hidup setelah Air Bah terbukti beberapa ratus tahun atau lebih dari 1.000 tahun. Dalam Alkitab, kita melihat penurunan progresif dari generasi ke generasi dari 930 tahun kehidupan Adam, 500 tahun Nuh, hingga 175 tahun Abraham.
Dwight Young dari Universitas Brandeis menulis tentang rentang hidup setelah Air Bah dalam Daftar Raja Sumeria. “Bukan hanya karena ukurannya yang besar, beberapa dari angka-angka ini tampak dibuat-buat,” katanya. Seperti 1560 tahun Etana, untuk mengutip yang terpanjang, hanyalah jumlah dari dua pemerintahan sebelumnya. Bentang tertentu tampaknya hanya muncul sebagai kelipatan 60. Angka besar lainnya dapat dikenali sebagai kuadrat: 900, kuadrat dari 30; 625, kuadrat dari 25; 400, kuadrat dari 20. Bahkan di antara angka-angka yang lebih kecil, kuadrat dari enam muncul lebih sering daripada yang diperkirakan.
Salah satu pendiri Church of God di Texas Selatan, Arthur Mendez, memiliki pendapat lain. Tingkat penurunan umur panjang yang tercatat dalam naskah kuno sesuai dengan tingkat pembusukan yang diamati pada organisme ketika terkena radiasi atau racun.
Pada catatan medis Tiongkok, seorang dokter bernama Cuie Wenze dari dinasti Qin hidup hingga 300 tahun. Gee Yule dari dinasti Han hidup sampai 280 tahun. Seorang biksu master Tao tingkat tinggi, Hui Zhao, hidup sampai 290 tahun dan Lo Zichange hidup sampai 180 tahun.
Menurut Joseph P. Hou, Ph.D., ahli akupunktur, kunci untuk umur panjang adalah “memelihara kehidupan.” Bukan hanya makanan fisik, tetapi juga makanan mental dan spiritual.
Baca Juga: Bagaimana Kalau Nenek Kita Mati di Tangan Seorang Pembunuh Berantai?
Shahnameh atau Shahnama ("Kitab Para Raja") adalah puisi epik Persia yang ditulis oleh Ferdowsi sekitar akhir abad ke-10 M. Ini menceritakan tentang raja-raja yang memerintah 1.000 tahun, beberapa ratus tahun, hingga 150 tahun.
Bahkan hingga saat ini, ada laporan tentang orang berusia di atas 100 tahun. Namun, laporan-laporan ini sering datang dari daerah pedesaan, di mana dokumentasinya terbatas. Dokumentasi mungkin bahkan kurang dihargai di masyarakat pedesaan lebih dari seabad yang lalu. Sehingga hal ini sulit untuk dibuktikan.
Salah satu contohnya adalah Bir Narayan Chaudhary di Nepal. Pada tahun 1996, Chaudhary mengatakan kepadanya bahwa dia berusia 141 tahun. Jika penyataannya r, ia mengalahkan pemegang Rekor Dunia Guinness untuk umur terpanjang yang pernah tercatat. Sayangnya, tidak ada dokumen yang dapat membuktikannya.
Banyak orang di wilayah Kaukasus Rusia juga mengeklaim usia yang mencapai lebih dari 170 tahun tanpa bukti yang kuat. Orang-orang yang berumur panjang ini selalu menjalani kehidupan yang sederhana, melakukan pekerjaan fisik atau olahraga yang berat. Ini dilakukannya sejak muda hingga tua. Pola makan mereka sederhana, begitu pula kehidupan sosial mereka yang melibatkan keluarga.
Baca Juga: Ubasute, Praktik Membuang Orang Tua dalam Cerita Rakyat Jepang
Salah satu contohnya adalah Shisali Mislinlow yang hidup sampai usia 170 tahun dan berkebun di wilayah Azerbaijan. Kehidupan Mislinlow tidak pernah terburu-buru. Dia berkata, “Saya tidak pernah terburu-buru, jadi jangan terburu-buru untuk hidup, ini adalah kunci utamanya. Saya telah melakukan pekerjaan fisik selama 150 tahun.”
Masalah umur panjang di zaman kuno telah lama dikaitkan dengan praktik alkimia internal Tao, atau kultivasi pikiran-tubuh, di Tiongkok. Di sana, umur panjang dihubungkan dengan kebajikan. Demikian juga itu terkait dengan kepercayaan spiritual Barat sebagai bagian dari Alkitab.
Untuk saat ini, para ilmuwan mempercayai apa yang tertulis dalam naskah kuno dan ingatan tentang rentang hidup yang tampaknya tidak dapat dipercaya. Namun mereka juga harus mempertimbangkan laporan yang dilebih-lebihkan, simbolisme, atau kesalahpahaman.
Sementara bagi banyak orang, umur panjang hanyalah masalah iman.
Baca Juga: Bagaimana Jadinya Jika Manusia Dapat Hidup Lebih Lama di Dunia?
Source | : | ancient origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR