Sebagaimana diketahui oleh Blume, Indonesia memiliki beragam tumbuhan obat yang memiliki banyak khasiat. "Sebanyak 1.300 spesies tanaman obat hidup di hutan-hutan Indonesia," tulis Roosita.
Katrin Roosita bersama tim telah mengemukakan tanaman yang berpotensi sebagai pengobatan tradisional yang dimuat dalam jurnal Media Gizi & Keluarga. Jurnalnya berjudul Penggunaan Tanaman Obat oleh Pengobat Tradisional di Desa Sukajadi Wilayah Hutan Wisata Curug Nangka, Bogor. Tulisannya dipublikasi pada tahun 2006.
"Umumnya masyarakat telah memiliki keterampilan dan pengetahuan untuk mengolah tanaman obat," tambahnya. Seperti masyarakat di wilayah Cirebon dan beberapa daerah Jawa Barat, telah mahir dalam mengolah Krastoelang agar berkhasiat sebagai obat tradisional.
Mengetahui kekayaan fungsi dan khasiatnya, orang-orang Belanda akhirnya turut berburu Krastoelang. Mereka mulai menjajakannya hingga ke pasar internasional, utamanya Eropa yang banyak meminatinya.
Menurut Thomas Horsfield, seorang dokter berkebangsaan Amerika, menyebut bahwa keinginan Eropa dalam penggunaan tanaman krastoelang tidak terlepas dari khasiatnya. Ia dipercaya dapat menyembuhkan penyakit kelamin yang sudah bertahun-tahun menjadi momok di Eropa.
Pasar-pasar tradisional di Cirebon dan daerah lainnya di Jawa, menjadi sasaran ekspansi orang-orang Eropa, untuk mendapatkan sejumlah tanaman herbal, khususnya krastoelang. Itu juga terjadi, lantaran obat-obatan di Eropa yang semakin hilang kemanjurannya.
Baca Juga: Siapa Sangka, Orangutan Ternyata Memiliki Pengetahuan Obat-Obatan
Selain sebagai urusan medis atau pengobatan, Eropa juga telah memikirkan nilai ekonomis dari penjualan krastoelang ke pasar Eropa maupun dunia. Belanda yang telah memiliki jaringan dagang, akan lebih mudah memasarkan komoditas tanaman herbal ke pasar dunia.
Meski sempat ramai dan menggemparkan dunia internasional karena khasiatnya, krastoelang dan tanaman herbal lainnya yang diproduksi dari Hindia-Belanda, mulai mengalami penurunan permintaan.
Memasuki abad ke-20, temuan obat-obatan modern yang lebih canggih dan berkhasiat lebih, agaknya lebih diminati dibandingkan dengan tanaman tradisional yang harganya juga lebih mahal karena adanya beban biaya ekspor atau impor.
Perkembangan ilmu pengetahuan dalam dunia kedokteran juga semakin melemahkan pasar tanaman obat dari Hindia-Belanda. Orang-orang Eropa menjadi semakin mengerti untuk mengatasi penyakit dengan cara yang lebih praktis dan modern.
Baca Juga: Rupanya Tanaman Bintaro Punya Senyawa yang Dapat Menghentikan Denyut Jantung Kita
Source | : | jurnal Media Gizi & Keluarga,Aneka Tanaman Berkhasiat Obat (e-book) |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR