Tidak bisa dimungkiri bahwa perkembangan teknologi membuat cara penyampaian informasi yang semula banyak menggunakan tulisan tangan, beralih menggunakan ketikan komputer ataupun gadget smartphone.
Sayangnya, hasil riset pun menunjukkan bahwa hal ini berdampak pada kinerja otak manusia jika secara total meninggalkan kebiasaan menulis tangan. Alhasil, kemampuan manusia untuk mengingat, belajar dan bekerja bisa menurun.
Dr. Claudia Aguirre, seorang PhD neuroscience menunjukkan bahwa hasil penelitian neuroscientific telah menemukan jalur syaraf yang berbeda di dalam otak kita yang hanya bisa diaktifkan dengan olah motorik halus menulis.
Jalur syaraf tersebut sangat mempengaruhi kinerja memori dan proses belajar seseorang.
Menulis (bukan mengetik) mampu menajamkan ingatan dan meningkatkan kemampuan belajar Anda. Bahkan, menulis halus juga terbukti mampu meningkatkan kinerja otak yang berhubungan dengan proses belajar dan bekerja.
Seorang Profesor Psikologi dari University of Washington menunjukkan bahwa menulis berbeda dengan mengetik karena menulis membutuhkan olah motorik halus untuk mengeksekusi gerakan tertentu dalam membentuk huruf-huruf, sedangkan mengetik hanya membutuhkan satu sentuhan saja untuk berbagai jenis huruf yang ada.
Tidak pernah ada kata terlambat untuk memulai sebuah kebiasaan baru termasuk menulis tangan (bukan mengetik) karena otak memiliki sifatneuroplasticity yaitu kemampuan melakukan reorganisasi diri dengan cara membentuk jalur syaraf yang baru.
Dengan kata lain, membentuk habit baru cukup dilakukan dengan mempraktekkannya secara berulang. Anda hanya cukup memulainya dengan menulis jadwal Anda di agenda dengan ditulis tangan setiap hari.
Tak Hanya Cukupi Kebutuhan Gizi, Budaya Pangan Indonesia Ternyata Sudah Selaras dengan Alam
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR