Atraksi terbang rendah tiga pesawat tempur Sukhoi dari Skuadron 11 di langit Kolaka, Sulawesi Tenggara, membuat tembok rumah warga retak-retak. Hal ini dialami oleh Muja.
Dia mengatakan, pada atraksi pertama, tembok rumahnya baik-baik saja. Setelah atraksi terakhir, ketika pesawat tempur itu terbang rendah, temboknya pun langsung retak.
"Kami kan nonton itu atraksi pesawat tempur dari depan rumah. Pertama masih baik-baik saja. Setelah begitu rendahnya pesawat itu terbang, langsung kaca rumah bergemuruh seperti mau pecah. Tidak lama kemudian, tembok retak. Sempat ada yang terbuka dinding bagian atas, tetapi kecil-kecil," katanya, Rabu (27/4/2016).
Dia tidak menyangka tembok rumahnya akan retak. Sebab, saat geladi bersih, sehari sebelumnya, pesawat tempur itu sempat latihan.
"Kemarin waktu mereka latihan, tidak apa-apa rumah kami. Memang, saat latihan, hanya ada dua pesawat. Namun, tadi sudah tiga pesawat," tambahnya.
Bukan hanya Muja yang menjadi korban dari atraksi pesawat Sukhoi yang terbang rendah itu. Warga lain yang bernama Hasnur juga mengalami insiden serupa di rumahnya.
"Di rumah sempat ada kaca yang pecah. Mungkin akibat dentuman suara pesawat jet itu. Kan memang ngeri suaranya waktu terbang rendah itu. Kami tidak bisa menuntut ganti rugi. Jadi, biar sajalah," ujarnya.
Atraksi terbang rendah tiga pesawat Sukhoi ini berlangsung selama lebih kurang lima menit. Atraksi itu pun menjadi bagian dari penutupan kegiatan Hari Ulang Tahun Ke-52 Sulawesi Tenggara di Kota Kolaka.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR