Nationalgeographic.co.id—Populer sebagai hewan peliharaan dan umum di seluruh dunia, ada 19 spesies di tujuh genera dalam subfamili Cricetinae, yang berisi semua hamster. Sepanjang perjalanan penemuan ilmiah, para hamster kerap menjadi subjek umum untuk penelitian ilmiah. Beberapa di antaranya secara langsung berpusat pada ketertarikan para hamster itu terhadap alkohol.
Dalam utas mencerahkan yang dibagikan di Twitter, Tom Lawton, konsultan perawatan kritis untuk Bradford Institute for Health Research, menyinggung beberapa bakat minum hamster.
"Dalam percakapan dengan @microlabdoc [Dr. Christine Peters] sebelumnya, saya menemukan bahwa tidak semua orang tahu kapasitas luar biasa hamster untuk alkohol," tulis Lawton.
"Mereka (para hamster) sangat menyukainya sehingga mereka lebih suka minum 15% etanol daripada air dan dapat mentolerir jumlah relatif (alkohol) yang akan membunuh manusia," bebernya lagi seperti dilansir IFL Science.
Penelitian dari tahun 1960 mengungkapkan bahwa para tikus dapat dibujuk untuk minum alkohol melalui rekayasa genetika atau pengkondisian. Namun para hamster akan mulai menjilat minuman keras itu pada kesempatan pertama yang diberikan kepada mereka.
Makalah lain dari tahun 1962 lebih lanjut mendukung preferensi hamster untuk alkohol daripada air minum. Penelitian tersebut menemukan bahwa sebagian besar hamster yang diteliti mendapatkan sekitar 88 persen asupan cairan mereka dari pilihan alkohol.
Penjelasan yang mungkin untuk ini terletak pada kandungan kalori alkohol yang tidak terlalu jauh dari lemak. Kandungan kalori alkohol ini bisa membuat hamster lebih gemuk untuk bertahan hidup di musim dingin yang lebih dingin.
Selain itu, gaya hidup penimbun hamster mungkin juga berperan. Kumpulan makanan para hamster mungkin juga mulai berfermentasi di gudang bawah tanah mereka sehingga membuat para hamster itu tidak asing dengan cita rasa anggur yang kuat.
Selain jumlah alkohol yang dapat dikonsumsi para hamster luar biasa —setara dengan manusia pria dewasa yang mengonsumsi sekitar 21 botol anggur— para hamster tampaknya juga memiliki toleransi alkohol yang cukup tinggi. Hal ini ditunjukkan dalam makalah tahun 2015 yang merumuskan "Skala Terhuyung-huyung" (Wobbling Scale) untuk mengukur kemabukan hamster.
Skala ini mengungkur sifat hamster yang semakin goyah untuk memastikan kemabukannya sampai hewan itu jatuh ke samping dan tidak bisa bangun lagi. Ternyata, toleransi para hamster terhadap alkohol ini cukup tinggi.
Toleransi yang mengesankan terhadap alkohol ini tergantung pada hati hamster yang cukup besar dan sangat efisien. Hati hamster dapat menyaring alkohol dan mengurangi jumlah yang akhirnya beredar dalam darahnya.
Kemampuan hati hamster ini terlihat ketika etanol disuntikkan langsung ke aliran darah hamster, melewati hati, dan mengarah ke perilaku yang keluar dari grafik Skala Terhuyung-huyung tersebut.
Sudah ada banyak kata sinonim untuk menggambarkan perilaku minum banyak alkohol dan mabuk. Kini, dengan adanya fakta unik mengenai hewan pengerat ini, mungkin kita bisa menyebut orang yang minum begitu banyak alkohol hingga mabuk sebagai orang yang telah menjadi hamster.
Baca Juga: Alcoholic Architecture, Bar di Inggris Tempat Mabuk Awan Alkohol
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR