"Mengejutkan ketika kami mengumpulkan data: kehidupan berjalan seperti biasa selama tumbukan terbesar ke-4 dengan diameter kawah ~48 km, sedangkan tumbukan setengah ukuran dikaitkan dengan kepunahan massal hanya 5 juta tahun yang lalu. Banyak mekanisme pembunuhan telah diusulkan, seperti letusan gunung berapi besar, tetapi seperti halnya meteorit, ini tidak selalu berkorelasi dengan kepunahan massal. Dengan menggunakan metode baru ini untuk menilai kandungan mineral dari selimut pelontar meteorit, kami menemukan bahwa setiap kali meteorit, besar atau kecil, menabrak batu yang kaya potasium feldspar, itu berkorelasi dengan peristiwa kepunahan massal.” tutur Stevenson.
Temuan ini telah membuka jalan penelitian yang sama sekali baru, apa sebenarnya yang membunuh kehidupan selama episode ini, dan berapa lama efek potasium feldspar bertahan? Sampai sekarang, hanya meteorit yang mengubah rezim aerosol iklim. Namun, aktivitas manusia saat ini mewakili mekanisme serupa dengan meningkatnya emisi aerosol mineral ke atmosfer.
Baca Juga: Melihat Peta 190 Kawah di Bumi Bekas Hantaman Meteor dan Asteroid
Source | : | techexplorist.com |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR