Dan ini harus kita selesaikan secara cepat. Karena hari ke hari produksinya Indonesia kan semakin turun. Solusi dari itu adalah untuk bagaimana kita tetap sustain produksinya, yang di hulunya ini harus kita benahi. Itu artinya kegiatan eksplorasi menjadi prioritas utama. Harus kita lakukan secara masifdan terstruktur. Nah makanya kita gagas yang namanya Exploration Academy.
Jadi, semua orang kembali lagi untuk refreshing, relook lagi. Mungkin secara teoritikal kawan kawan di pertamina atau di KKKS yang lain tidak ada masalah terkait teori. Namun ketika kita bicara practical, bicara experience, ada learning curve yang mungkin beberapa orang yang muda muda ini, terlewatkan. Jadi harusnya Exploration Academy bisa menjawab itu semua.
Kapan Exploration Academy mulai terbentuk?
Saya dilantik (sebagai direktur ekplorasi phe) pada bulan Februari, saya telurkan Exploration Academy ini pada bulan maret. Jadi 1 bulan setelah saya mengevaluasi dan mengobservasi apa saja isu yang paling kritikal. Ternyata isu yang paling kritikal pada saat itu adalah masalah human resources. Masalah orangnya. Masalah kompetensinya.
Nah itu yang menjadi isu utama. Sebab kita punya teknologi, kita punya area, sementara Indonesia, yang merupakan area bisnisnya PHE,is very complicated. Jadi kalau kita bicara PHE, sebetulnya merupakan replika dari Indonesia. Dari Sabang sampai Merauke, dari Aceh sampai Papua, kita sudah punya semua.
Kita punya tempat untuk evaluasi, kita punya studi, dan kita punya teknologi, dan sebetulnya kita punya resources uang kita, cuman problemnya adalah orangnya. Sumberdaya manusianya. Dan ini menjadi penting. Kehadiran Exploration Academy menjadi sangat penting, karena itu menjadi key drive untuk kita bisa menemukan big fish, discovery discovery yang ada di Indonesia ini.
Kalau tidak, kita punya uang, kita punya teknologi, kita punya area untuk kita lihat, untuk kita observe, untuk kita explore, but we have no human resources yang punya high competency. Thats the big issue for Indonesia. Itu yang sebetulnya kenapa menjadi sangat penting kita menginisiasi ini.
Dan satu hal, ini memang sebuah program unorganic dari kita, saya ingin membuktikan bahwa semua tenaga expert indonesia tidak kalah dengan tenaga expert asing. Anda bisa lihat, Pak Andang Bachtiar, yang luar biasa, kami datangkan dari Prancis, Paris. Dan beliau memiliki dedikasi yang tinggi untuk datang ke sini. Dan itu semata mata untuk mendidik, mendevelop kawan kawan ini. Kita tidak pernah bicara soal komersil di sini. Tapi kita bicara soal komitmen kita untuk membangun negara ini.
Penulis | : | Lutfi Fauziah |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR