"Dengan menetap di antara dua sungai besar, bangsa Sumeria mendapat manfaat dari tanah dataran banjir yang kaya dan banyak air untuk mengairi tanaman," lanjutnya.
Baca Juga: Tempat Lahirnya Peradaban, Bagaimana Bangsa Sumeria Mengubah Dunia?
Baca Juga: Penemuan-Penemuan Peradaban Sumeria Kuno yang Mengubah Dunia
Baca Juga: Kuburan Kerajaan Ur, Tempat Peristirahatan Terakhir Penguasa Sumeria
Keberhasilan mereka dipercepat oleh adanya inovasi teknologi seperti kanal dan bajak. Seiring waktu, Sumeria menjadi sangat maju dalam menanam makanan sehingga mereka mulai memiliki cukup sumber daya pangan yang tersisa untuk fokus membangun kota dan kuil.
Inovasi teknologi adalah salah satu faktor kunci dalam upaya bangsa Sumeria untuk mengubah gurun gersang menjadi oasis. Salah satu inovasi mereka yang paling bermanfaat juga termasuk yang paling sederhana: bajak.
Bajak pertama kali muncul sekitar 3500 SM, dan pada 1500 SM, bangsa Sumeria juga telah menemukan bajak seeder, yang memungkinkan petani menggunakan hewan beban untuk menggarap dan menanam pada saat yang sama.
Melalui sistem bajak, pekerjaan pertanian mereka menjadi lebih ringan. Efisiensi itulah yang mampu memberikan suplai makanan lebih bagi bangsa Sumeria kuno.
Mereka menggunakan hewan-hewan berat seperti halnya sapi atau kerbau yang mereka rawat dan besarkan dengan baik, guna dipekerjakan dalam lahan-lahan pertanian untuk membajak.
"Kemajuan dan pertumbuhan kota mereka dimulai dari hebatnya sektor pertanian, ditunjang pula upaya mereka dalam menulis, menghitung dengan matematika, dan agama," tutupnya.
Melalui konsep bajak dengan bantuan hewan, hal sederhana inilah yang mengubah jalannya sejarah agraria dunia. Teknologi bajak yang dilakukan Sumeria kuno lantas terus bertahan disejumlah negara berkembang, bahkan sampai saat ini.
Source | : | Discover Magazine |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR