Baca Juga: Gerakan Rahasia White Lotus dan Hancurnya Dinasti Mongol di Tiongkok
Dalam upaya memahami segala konsep rumitnya itu, Shunzhi juga secara teratur berkonsultasi dengan seorang misionaris Jesuit Austria bernama Johann Adam Schall von Bell.
Meskipun dia tidak pernah menjadi seorang Katolik, kaisar Shunzhi menganggap Schall sebagai salah satu penasihat terdekatnya dan bahkan menyebutnya sebagai "kakek".
Berbagai keahliannya sudah dia abdikan untuk memimpin Qing. Shunzhi lalu meninggal karena cacar pada tahun 1661 pada usia 22 tahun. Putranya, Kaisar Kangxi, akan memerintah selama lebih dari 60 tahun.
Sanggup Serap Ratusan Juta Ton CO2, Terobosan Ini Diklaim Cocok Diterapkan di Indonesia
Source | : | History |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR