Waktu migrasi manusia ke Amerika Utara masih belum ditentukan, tetapi beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang mungkin pernah tinggal di Beringia selama puncak Zaman Es.
“Orang mungkin sudah mulai menyeberang begitu jembatan darat terbentuk,” kata Pico.
Untuk menentukan kapan Selat Bering dibanjiri selama 46.000 tahun terakhir, Pico dan rekannya melakukan analisis isotop nitrogen di sedimen dasar laut.
Baca Juga: Akibat Migrasi Manusia ke Madagaskar, Sebagian Spesies Unik Hilang
Baca Juga: Tiga Sisa Jasad di Pulau Alor Ungkap Migrasi Terawal Manusia Indonesia
Baca Juga: Mengubah Teori Migrasi: Ada Jejak Leluhur Asia Timur di Eropa Timur
Baca Juga: Manusia Modern Hijrah dari Afrika ke Asia Lewat Jalur Utara dan Selatan Jazirah Arab
Mereka mengukur rasio isotop nitrogen dalam sisa-sisa plankton laut yang diawetkan dalam inti sedimen yang dikumpulkan dari dasar laut di tiga lokasi di Samudra Arktika barat.
Karena perbedaan komposisi nitrogen perairan Pasifik dan Arktika, mereka dapat mengidentifikasi tanda isotop nitrogen yang menunjukkan kapan air Pasifik mengalir ke Arktika.
Mereka kemudian membandingkan hasilnya dengan model permukaan laut berdasarkan skenario yang berbeda untuk pertumbuhan lapisan es.
Pico mengatakan, hal yang menarik bagi mereka adalah bahwa ini memberikan kendala yang sepenuhnya independen pada permukaan laut global selama periode ini.
“Beberapa sejarah lapisan es yang telah diusulkan sangat berbeda, dan kami dapat melihat seperti apa prediksi permukaan laut di Selat Bering dan melihat mana yang konsisten dengan data nitrogen," kata Pico.
“Hasilnya mendukung studi terbaru yang menunjukkan bahwa permukaan laut global jauh lebih tinggi sebelum Maksimum Glasial Terakhir daripada perkiraan sebelumnya.”
Source | : | PNAS,Sci-News |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR