Nationalgeographic.co.id—Wang Mang adalah salah satu kaisar paling kontroversial dalam sejarah Tiongkok. Memiliki nama kehormatan Jujun. Wang Mang memperoleh kekuasaan dengan mendirikan pemerintahan baru, yaitu kekaisaran Dinasti Xin selama 9-23 M. Hal ini setelah berhasil memberontak menggulingkan Dinasi Han Barat.
Dia mengganggap keluarga kerajaan Liu sudah tidak memiliki kuasa mandat lagi. Namun, dalam 15 tahun masa pemerintahannya, dia tidak menyenangkan kelas penguasa dan juga rakyatnya. Hal ini akibat reformasi radikalnya yang membahayakan kepentingan mereka. Wang Mang juga dikenal licik dan terobsesi dengan kekuasaan.
Bangsawan Hemat dengan Reputasi Kebajikan
Wang Mang adalah sepupu Kaisar Liu Ao atau Kaisar Han Cheng yang berarti dia berasal dari klan paling kuat saat itu.
Ayah dan kakak laki-laki Wang Mang meninggal ketika dia masih kecil, jadi dia dibesarkan oleh pamannya. Sebagai pemuda berbakat yang berasal dari klan terkuat, Wang Mang sangat cerdas, rendah hati, baik hati, dan hemat. Sementara itu, dia menghabiskan sebagian besar uangnya untuk membantu orang-orang miskin.
Selama periode itu, Wang Mang adalah bupati yang cukup hebat yang mendapatkan rasa hormat dari hampir semua orang. Dia menyarankan janda permaisuri memerintahkan semua bangsawan untuk hidup hemat, lalu dia mengumpulkan banyak uang, yang diberikan kepada orang-orang yang menderita bencana alam atau kemiskinan.
Selain itu, ia memimpin banyak bangsawan untuk menyumbangkan banyak tanah dan membangun puluhan ribu rumah gratis untuk warga sipil yang kehilangan rumahnya akibat bencana alam.
Dia juga sangat menghormati para intelektual dan tidak pernah melakukan kejahatan terhadap klannya. Ketika Wang Mang diberi hadiah oleh kaisar, dia hanya menerima gelar tetapi menolak semua tanah dan uang.
Belakangan, sejumlah besar cendekiawan dan ilmuwan dipanggil ke ibu kota untuk mengajar dan menyebarluaskan ilmunya, dan masing-masing diberi hadiah rumah yang bagus dan gratis.
Dikutip China Fetching, kebijakan kepedulian dan kebaikan yang telah diterapkan oleh Wang Mang memberinya dukungan dan rasa takut yang meningkat secara dramatis, baik dari kelas penguasa maupun warga sipil.
Merebut Tahta dan Mendirikan Dinasti Baru
Kaisar pertama yang didukung Wang Mang meninggal dunia, kemudian Wang Mang menobatkan seorang anak berusia 2 tahun sebagai putra mahkota, sementara ia menjadi kaisar.
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR