Kesalahan besar Kaisar Yang adalah mengerjakan sesuatu dengan terburu-buru. Ia berusaha menyelesaikan pekerjaan ratusan tahun dalam waktu satu dekade.
Sebagai rakyat, mereka tidak bisa memahami impian kaisar. Alih-alih memiliki mimpi yang sama, rakyat justru menjalani kehidupan yang sengsara demi proyek-proyek besar kaisar. Akibatnya, banyak tentara pemberontak petani muncul dan tersebar luas dalam waktu singkat. Selain itu, pasukan dari beberapa klan aristokrat yang kuat juga ikut menambah masalah dinasti.
Pembunuhan Kaisar Yang jadi akhir Dinasti Sui
Kaisar Yang dan putra satu-satunya yang masih hidup dibunuh oleh seorang pengkhianat dari pasukannya. Ia dikuburkan dengan buruk di peti mati yang kasar oleh permaisurinya yang malang.
Pemberontakan itu menangkap permaisuri, satu-satunya cucu mereka, dan putri-putrinya. Mereka segera mereka melarikan diri ke Tujue, rezim yang pernah tunduk pada Dinasti Sui sebelumnya.
Bertahun-tahun kemudian, dinasti berikutnya mengalahkan Tujue dan membawa Permaisuri Yang Guang serta anggota keluarga lainnya kembali ke ibu kota.
Baca Juga: Shang Mereformasi Kekaisaran Tiongkok Dinasti Qin, Tapi Tewas Tragis
Baca Juga: Setelan Baju Batu Giok Abadi dari Makam Elite Dinasti Kaisar Tiongkok
Baca Juga: Batu Nisan Berbentuk Kura-Kura di Makam Kaisar Tiongkok, Apa Maknanya?
Baca Juga: Wu Si, dari Budak Jadi Permaisuri Kekaisaran Tiongkok yang Berpengaruh
Salah satu putri cantik mantan kaisar Yang terpilih sebagai selir kekaisaran. Suaminya, Kaisar Li Shimin dari Dinasti Tang yang baru, memakamkan kembali Kaisar Yang menggunakan upacara kaisar.
Kaisar berbakat yang gagal
Sebagai anak kesayangan dari orang tuanya yang cerdas dan kuat, Kaisar Yang cerdas, perhatian, tampan, dan sopan.
Sebagai putra mahkota dari dinasti yang mulia, dia mencapai prestasi militer dan politik yang luar biasa.
Sebagai seorang cendekiawan berbakat, dia memberikan kontribusi yang signifikan pada sastra Tiongkok. Kaisar Yang mengumpulkan dan melestarikan buku-buku. Ia memberikan banyak kesempatan kepada orang-orang cerdas untuk dididik dan dipromosikan.
Sebagai seorang politikus, ia menerapkan banyak mimpi politik yang berwawasan dan bermanfaat. Harus diakui jika Kaisar Yang berhasil meraih prestasi yang luar biasa. Sebagian besar keputusan pentingnya sangat brilian, meskipun dengan waktu dan kecepatan yang sangat salah.
Namun, sebagai seorang kaisar yang seharusnya mempertimbangkan kesejahteraan rakyat, ia gagal. Ironisnya, ambisi Kaisar Yang untuk memajukan Kekaisaran Tiongkok justru menjadi penyebab kejatuhan Dinasti Sui yang makmur.
Source | : | Britannica |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR