Permintaan bantuan kecil (misalnya, untuk mengambilkan dan memberikan perkakas) terjadi rata-rata sekali setiap 2 menit dan 17 detik dalam kehidupan sehari-hari di seluruh dunia.
Baca Juga: Beda Duka: Berkabung Singkat ala Bali hingga Merawat Mayat ala Toraja
Baca Juga: Inilah Bau yang Paling Disukai dan Tidak Disukai Secara Universal
Baca Juga: Mempelajari Penutur 45 Bahasa, Mengungkap Jaringan Bahasa Universal
Permintaan kecil adalah keputusan berbiaya rendah tentang berbagi barang untuk penggunaan sehari-hari atau membantu orang lain dengan tugas di sekitar rumah atau desa.
Keputusan seperti itu jauh lebih sering daripada keputusan berbiaya tinggi seperti berbagi rampasan dari perburuan paus yang sukses atau berkontribusi pada pembangunan jalan desa, jenis keputusan yang ternyata sangat dipengaruhi oleh budaya.
Frekuensi permintaan kecil bervariasi menurut jenis aktivitas yang dilakukan orang-orang. Permintaan kecil paling sering terjadi dalam aktivitas yang berfokus pada tugas, misalnya memasak, dengan rata-rata satu permintaan per 1 menit 42 detik.
Adapun permintaan kecil yang paling jarang muncul dalam percakapan adalah permintaan dalam aktivitas terfokus untuk kepentingannya sendiri, dengan rata-rata satu permintaan per 7 menit dan 42 detik.
Permintaan bantuan kecil umumnya dipenuhi. Dengan rata-rata, tujuh kali lebih sering dipenuhi daripada ditolak. Enam kali lebih sering dipenuhi daripada diabaikan. Dan hampir tiga kali lebih sering dipenuhi daripada ditolak atau diabaikan.
Preferensi membantu ini terbagi secara lintas budaya dan tidak terpengaruh oleh apakah interaksi itu antara keluarga atau bukan keluarga.
Preferensi lintas budaya untuk memenuhi permintaan kecil tidak diprediksi oleh penelitian sebelumnya tentang pembagian sumber daya dan kerja sama.
Sebaliknya, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa budaya tampaknya menyebabkan perilaku prososial bervariasi dalam cara yang dapat diterima karena norma, nilai, dan adaptasi lokal terhadap alam, teknologi, dan lingkungan sosial-ekonomi.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Source | : | Scientific Reports,University of Sydney |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR