Mereka berpikir bahwa aktivitas gunung berapi yang meningkat memaksa burung kondor untuk pergi dari sana, menurut penelitian tersebut.
"Kami mengukur peningkatan belerang dan natrium, yang keduanya terkait dengan aktivitas gunung berapi," kata Duda, yang menduga abu vulkanik menyelimuti vegetasi di sekitarnya, herbivora terpaksa pergi mencari sumber makanan baru, menyebabkan kondor juga pergi meninggalkan tempat tersebut.
Para peneliti berencana untuk mempelajari endapan kotoran kondor Andes lainnya di wilayah tersebut untuk menentukan "kondisi dasar" untuk lokasi tersebut, yang pada akhirnya menerapkan metode mereka pada spesies burung terancam lainnya.
Itu termasuk burung minyak (Steatornis caripensis), pemakan buah nokturnal burung yang menggunakan ekolokasi untuk bernavigasi.
“Jelas bahwa tempat perkembangbiakan yang berkualitas sangat penting untuk kelangsungan hidup spesies ini,” tulis penulis penelitian dalam makalah mereka.
"Untuk mendukung upaya konservasi yang efektif, tempat bersarang dan bersarang membutuhkan perlindungan yang luas."
Source | : | Live Science,Royal Society B: Biological Sciences |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR