Nationalgeographic.co.id—Masyarakat Inuit atau Suku Inuit terbentang dari Selat Bering, sebagian Greenland, hingga ke Kanada bagian Utara. Mereka punya mitologi Inuit.
Bahasa Inuit adalah bagian dari bahasa Eskimo–Aleut, juga dikenal sebagai Inuit-Yupik-Unangan, dan juga sebagai Eskaleut. Inuit adalah keturunan orang Thule.
Thule adalah nenek moyang dari semua Inuit modern. Mereka berkembang di pesisir Alaska pada tahun 1000. Mereka berkembang ke arah timur melintasi Kanada bagian utara, mencapai Greenland pada abad ke-13.
Wajah mereka dikenal sangat mirip dengan Orang Asia Timur dan hal ini menjadi bukti bahwa Orang Asia sejak dahulu kala telah berimigrasi ke Benua Amerika. Mereka juga memiliki bahasa isyarat.
Bahasa Isyarat Inuit adalah isolasi bahasa yang terancam punah yang digunakan di Nunavut. Menariknya, mereka memiliki ikon mitologi yang unik. Sebut saja, Amarok atau Amaruq.
Mitologi Inuit menghadirkan beberapa kesamaan dengan agama-agama tertentu di sebagian besar wilayah dingin kutub. Praktik keagamaan tradisional Inuit membentuk sejenis perdukunan dengan animisme (binatang) sebagai dasar mitologinya.
Kosmologi Inuit bukanlah agama dalam pengertian teologis. Suku Inuit tidak diatur oleh siapa pun. "Tidak ada dewa angin atau matahari," tulis HistoryGal kepada Virily dalam artikelnya, "Legendary creatures of Canada’s “First Nations”: Amarok" terbitan 26 Juni 2018.
Bagi orang-orang Inuit, mereka percaya bahwa tidak ada hukuman abadi di kehidupan selanjutnya. Mereka juga percaya tidak akan adanya kekacauan atau pertanyaan kritis tentang dari mana dunia berasal.
Suku Inuit percaya akan adanya dunia lain di bawah laut, di bawah bumi, dan di langit. D sanalah tempat angakok atau dukun terbaik memiliki kekuatan untuk berkunjung dalam mimpi atau saat kesurupan.
Cerita tradisional, mitologi, ritual, dan pantangan orang Inuit sering kali merupakan tindakan pencegahan terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh lingkungan Kutub Utara mereka yang keras.
Tampaknya istilah Amarok dalam mitologi Inuit pada saat yang sama merujuk pada roh serigala di dalam kepercayaan aninisme Inuit. Faktanya, ahli kriptozoologi menganggapnya sebagai canis lupus arctic (serigala putih kutub).
Betapapun, sosok Amarok dalam mitologi Inuit menunjukkan bahwa ia dipandang sebagai pemburu yang hebat nan tangguh. Berbeda dengan serigala yang berburu secara berkelompok, Amarok dapat berburu sendirian.
Source | : | Virily |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR