Nationalgeographic.co.id—Jika Anda berkunjung ke London, Anda pasti tidak ingin melewatkan bangunan jembatan bersejarah yang unik satu ini: Tower Bridge. Tidak seperti jembatan yang pada umumnya, Tower Bridge merupakan jembatan gantung dua sisi yang memiliki dua menara lengkap dengan jembatan angkat yang terlihat megah.
Jembatan angkat ini akan membuka ketika ada kapal-kapal bertiang tinggi yang hendak memasuki Pool of London, sebutan bagi hamparan Sungai Thames dari Jembatan London hingga di bawah Limehouse. Sebagai bagian dari jalur pasang surut Sungai Thames yang terkenal itu, Pool of London dapat dinavigasi oleh kapal-kapal bertiang tinggi yang membawa barang-barang dari pesisir dan dari luar negeri.
Tower Bridge menjadi salah satu bangunan menarik dari kota London yang bahkan sempat tercetak dalam kartu pos dan brosur-brosur pariwisata.
Pada saat dibangun, London berkembang pesat ke arah timur hingga muara Sungai Thames, sehingga memerlukan penyeberangan sungai yang tidak terlalu padat dibandingkan Jembatan London. Pangeran Wales, yang kemudian menjadi Raja Edward VII, meresmikan Tower Bridge pada tahun 1894.
Tepatnya pada tanggal 30 Juni 1894, Tower Bridge ini dibuka secara resmi oleh Pangeran dan Putri Wales. Tidak hanya itu, dalam upacara pembukaan bangunan ini juga turut dihadiri oleh Lord Chamberlain, Lord Carrington, dan H. H. Asquith.
Sejarah Tower Bridge dibangun sebagai respons terhadap pertumbuhan populasi yang pesat di London zaman Victoria. Namun dibangun untuk memastikan bahwa banyak kapal yang mengarungi Sungai Thames setiap harinya.
Dibutuhkan waktu 5 menit untuk mengangkat jembatan dan memungkinkan kapal yang lebih besar bisa lewat. Sebenarnya, hanya kapal yang memiliki hak jalan di jembatan tersebut, bukan untuk pejalan kaki. Bagi kapal-kapal yang hendak lewat, diwajibkan untuk memberikan pemberitahuan terlebih dahulu 24 jam sebelumnya.
Karena tidak ada tol untuk menyeberangi Tower Bridge setelah dibuka, sebagian besar pejalan kaki pun beralih menggunakan Tower Bridge. Sayangnya, akses jalan setapak yang bisa dilalui oleh pejalan kaki adalah melalui anak tangga, hal inilah yang membuat para pejalan kaki jarang menggunakannya yang pada akhirnya ditutup pada tahun 1910. Jalan tersebut baru dibuka kembali pada tahun 1982.
Jadi, berapakah umur Tower Bridge sendiri?
Pada tahun 1876, komite khusus Bridge & Subway dibentuk. Sekitar 50 desain telah dikirim, namun karena beberapa kontroversi, proyek tersebut mengalami penundaan parah selama delapan tahun.
Akhirnya, arsitek yang berbasis di City, Horace Jones, memenangkan pemungutan suara yang dramatis dan, bersama dengan John Wolfe Barry, mulai mengerjakan penyeberangan Sungai Thames yang kini legendaries itu.
Tower Bridge dibangun antara tahun 1886 dan 1894, membutuhkan waktu delapan tahun untuk menyelesaikannya dan secara resmi dibuka oleh Pangeran dan Putri Wales pada tahun 1894. Dibutuhkan total lima perusahaan berbeda, dengan sekitar 430 pekerja untuk membangun jembatan tersebut. Lebih dari 30 juta batu bata dan 2 juta paku keling digunakan dalam konstruksi, bersama dengan 11 ribu ton baja, yang tersembunyi di balik fasad batu Cornish Granite dan Portland yang menarik. Masing-masing dari dua menara setinggi kurang lebih 44 meter.
Dibutuhkan 20 ribu liter cat untuk menutupi seluruh jembatan. Menariknya jembatan itu awalnya berwarna coklat tua; warnanya baru menjadi merah, putih, dan biru pada tahun 1977 ketika dicat untuk menghormati Perayaan Perak II Ratu Elizabeth.
Beberapa tahun kemudian jembatan itu pun dicat ulang; diputuskan dengan warna biru dan putih ketika dibuka kembali untuk umum setelah proyek restorasi pada tahun 1982.
Faktanya, Tower Bridge adalah jembatan bascule terbesar dan tercanggih di dunia pada saat pembangunannya. Hidraulik digunakan untuk menjalankan bascule ini, dengan uap menggerakkan mesin pompa besar-besaran. Energi yang dihasilkan disimpan dalam enam akumulator besar, memastikan daya selalu tersedia saat dibutuhkan untuk mengangkat Jembatan. Akumulator menyuplai tenaga ke mesin penggerak, yang menaikkan dan menurunkan bascule. Bascule tersebut masih menggunakan tenaga hidrolik hingga saat ini, namun telah menggunakan tenaga minyak dan listrik, bukan uap sejak tahun 1976. Mesin pompa, akumulator, dan ketel uap asli kini dapat dilihat di Ruang Mesin Tower Bridge.
Kisah selanjutnya kini ada dalam jutaan foto di seluruh dunia, bahkan semakin populer di Instagram akhir-akhir ini.
Source | : | Standard.co.uk |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR