Nationalgeographic.co.id—Hari Diabetes Sedunia diperingati setiap tanggal 14 November setiap tahunnya. Pada tahun ini, Federasi Internasional Diabetes menggagas tema Know Your Risk Know Your respons.
Dilansir dari worlddiabetesday.org, tema ini menjadi sangat relevan, dimana diketahui 1 dari 10 orang dewasa di dunia memiliki diabetes.
Penemuan pengobatan insulin pada tahun 1923 merupakan terobosan penting dalam sejarah dunia kedokteran. Seratus tahun kemudian jutaan nyawa telah diselamatkan.
Sejarah dunia mencatat Frederick Grant Banting yang lahir pada 14 November 1891 di Alliston, Canada sebagai penemu insulin.
Banting adalah anak termuda dari lima bersaudara orang tuanya bernama William Thompson Banting dan Margaret Grant. Setelah menempuh pendidikan di Alliston ia melanjutkan kuliah di Universitas Toronto.
Lulus dari fakultas kedokteran, ia bergabung dengan Canadian Army Medical Corps dan maju dalam sejarah pertempuran Perang Dunia I di Perancis.
Pada tahun 1918 ia terluka dalam pertempuran Cambrai dan pada tahun 1919 dia dianugerahi penghargaan atas kepahlawanannya.
Ketika perang berakhir pada tahun 1919, Banting kembali ke Kanada dan sempat menjadi praktisi medis di London, Ontario. Ia mempelajari kedokteran ortopedi, selama tahun 1919-1920 menjadi Ahli Bedah Residen di Rumah Sakit Anak Sakit, Toronto.
Dari tahun 1920 hingga 1921 ia mengajar paruh waktu di bidang ortopedi di Universitas Western Ontario. Selain praktik umum, dari tahun 1921 hingga 1922 ia menjadi Dosen Farmakologi di Universitas Toronto.
Banting sangat tertarik dengan diabetes. Dilansir dari nobelprize.org, penelitian Naunyn, Minkowski, Opie, Schafer, dan lain-lain menunjukkan bahwa diabetes disebabkan oleh kurangnya hormon protein yang disekresikan oleh pulau Langerhans di pankreas.
Untuk hormon ini Schafer memberi nama insulin, dan insulin dianggap mengontrol metabolisme gula, sehingga kekurangannya mengakibatkan penumpukan gula dalam darah dan ekskresi kelebihan gula melalui urin.
Upaya untuk memasok insulin yang hilang dengan memberi pasien pankreas segar atau ekstraknya telah gagal. Hal ini mungkin karena protein insulin di dalamnya telah dihancurkan oleh enzim proteolitik pankreas. Oleh karena itu, masalahnya adalah bagaimana mengekstraksi insulin dari pankreas sebelum insulin tersebut dihancurkan.
Source | : | Nobel Prize,World Diabetes Day |
Penulis | : | Cicilia Nony Ayuningsih Bratajaya |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR