Pecahnya Perang Peloponnesia Kedua pada tahun 431 SM membuat Pericles mengadopsi strategi pertahanan.
Dia mengusulkan 'Strategi Periclean', yang melibatkan menghindari pertempuran darat langsung dengan tentara Sparta, alih-alih mengandalkan kekuatan angkatan laut Athena untuk mengganggu pantai musuh dan mengamankan pasokan penting.
Pericles menyarankan warga Athena untuk mundur ke dalam Tembok Panjang kota, serangkaian benteng yang menghubungkan Athena ke pelabuhannya di Piraeus, untuk memastikan jalur pasokan yang aman dari laut.
Strategi ini bertujuan untuk meminimalkan risiko terhadap Athena sambil memanfaatkan dominasi angkatan lautnya untuk melemahkan musuh.
Wabah Athena dan Kematian Tragis Pericles
Wabah Athena adalah epidemi dahsyat yang melanda kota ini pada tahun 430 SM, pada tahun kedua Perang Peloponnesia.
Peristiwa bencana ini mempunyai konsekuensi yang luas bagi Athena, baik dari segi korban jiwa maupun dampaknya terhadap struktur sosial dan politik kota tersebut.
Asal muasal wabah ini tidak diketahui dengan jelas, namun diyakini dibawa ke Athena melalui pelabuhan Piraeus, kemungkinan berasal dari Ethiopia.
Penyakit ini menyebar dengan cepat ke seluruh kota, diperburuk oleh kepadatan penduduk karena Pericles sebelumnya memerintahkan penduduk pedesaan untuk pindah ke dalam tembok kota untuk menghindari serangan Spartan.
Kondisi yang sempit dan tidak sehat menciptakan lingkungan yang ideal bagi penyebaran penyakit.
Gejala-gejala wabah tersebut, seperti yang dijelaskan oleh sejarawan Thucydides, sangat mengerikan. Hal ini mencakup demam, mata merah, sakit tenggorokan dan lidah, serta perasaan tercekik yang tak tertahankan.
Penyakit ini melanda kota selama sekitar lima tahun, dengan berbagai gelombang infeksi. Diperkirakan penyakit ini merenggut nyawa sekitar sepertiga penduduk Athena.
Struktur sosial dan ekonomi kota sangat terkena dampaknya, karena tidak hanya masyarakat umum tetapi juga banyak pekerja terampil dan pemimpin yang terkena penyakit ini.
Pericles, yang menjadi kekuatan penuntun di balik strategi Athena dalam Perang Peloponnesia dan reformasi demokrasinya dalam sejarah Yunani kuno, juga menjadi salah satu korbannya. Dia meninggal pada tahun 429 SM.
Kematiannya menandai pukulan besar bagi Athena, karena kehilangan pemimpinnya yang paling berpengaruh di sejarah Yunani kuno.
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR