Dengan menghitung laju erosi beberapa jalur air di jaringan tersebut, para penulis studi dapat menentukan bahwa Arun bergabung dengan Kosi sekitar 89.000 tahun yang lalu. Penggabungan ini menyebabkan peningkatan besarnya rebound isostatik dengan memungkinkan sejumlah besar tanah dan sedimen tersapu ke bawah Kosi - sebuah fenomena yang dikenal sebagai pembajakan drainase.
Akibatnya, Everest kini tumbuh sekitar 2 milimeter per tahun. Para peneliti menghitung bahwa gunung yang sangat besar itu telah bertambah tinggi antara 15 dan 50 meter sejak kedua sungai itu bertemu.
Puncak-puncak lain di wilayah tersebut, termasuk Lhotse dan Makalu, juga telah mengalami kenaikan puncak karena pantulan isostatik yang sama, sehingga masing-masing berada pada posisi keempat dan kelima dalam daftar gunung tertinggi di dunia dari permukaan laut.
Penjelasan lengkap mengenai hasil penelitian ini bisa dibaca di makalah studi, yang telah terbit di jurnal Nature Geoscience pada 30 September 2024.
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR