Nationalgeographic.co.id—Dalam sejarah manusia, ada beragam mitos-mitos di berbagai budaya. Mitos-mitos itu kerap menonjolkan lokasi tertentu, misalnya labirin minotaur hingga gua gorgon.
Meskipun Atlantis atau Shangri-La tidak mungkin benar-benar ada, beberapa tempat yang disebutkan dalam mitos mungkin ada di dunia nyata. Beberapa penelitian arkeologis menunjukkan hal tersebut.
Berikut beberapa tempat dalam mitos yang diduga benar-benar ada oleh para arkeolog.
Kastel Tintagel atau Kastel Raja Arthur di Inggris
Penulis Geoffrey dari Monmouth menggambarkan Kastel Tintagel sebagai tempat kelahiran Raja Arthur. Sejak itu, benteng dramatis abad ke-13 di pantai berbatu Cornwall telah dikaitkan dengan legendanya.
Namun di bawah reruntuhan kastel terdapat permukiman yang lebih tua dengan temuan yang sesuai dengan penuturan pemimpin legendaris itu.
“Kami memiliki bukti yang sangat kuat bahwa itu adalah tempat yang luar biasa di mana barang-barang dan komoditas mewah datang dari dunia Mediterania dalam jumlah besar,” kata arkeolog Jacky Nowakowski. Ia adalah pemimpin proyek untuk Proyek Penelitian Arkeologi Kastel Tintagel. Meskipun timnya tidak dapat mengatakan dengan pasti siapa yang memerintah situs sebelumnya, Raja Arthur tampaknya cocok.
Nyata atau tidak, Raja Arthur telah menjadi bagian dari cerita yang diwariskan dari generasi ke generasi di sekitar Tintagel. Namun, yang menarik, mitos Raja Arthur bukanlah satu-satunya yang dikaitkan dengan Tintagel.
“Ada juga kisah Tristan dan Isolde,” kata Nowakowski, legenda Celtic yang diceritakan kembali pada abad ke-12. Kisah mereka adalah kisah cinta terlarang tentang kesatria Tristan jatuh cinta pada putri Isolde. Namun, akhirnya sang putri menikah dengan Raja Mark dari Cornwall.
Ain Dara (Kuil Sulaiman), Suriah
Pada 2018, konflik bersenjata menghancurkan Ain Dara. Kuil ini berusia 3.000 tahun di barat laut Suriah. Pada 1980-an, arkeolog mengidentifikasikannya sebagai Kuil Sulaiman yang disebut-sebut dalam Alkitab.
Baca Juga: Tujuh Karakter Lagi dalam 'One Piece' yang Berdasarkan Tokoh Nyata
Situs kuno itu memiliki penampakan seperti yang disebutkan dalam Kitab Raja-Raja. Misalnya, dinding yang diukir dengan relief singa dan kerubian. Juga, halaman yang dilapisi batu-batu ubin, tangga monumental yang dijaga oleh sphinx, dan lorong bertingkat. Bahkan, lokasinya di panggung tinggi yang menghadap ke kota menggemakan penggambaran kuil dalam Alkitab.
Pengeboman dan penjarahan situs tersebut mengakibatkan para arkeolog menemukan sedikit bukti tentang status legendarisnya. Akan tetapi, beberapa artefak terpentingnya masih dapat dilihat di Museum Nasional Aleppo.
Gua Gorham (Gua Medusa) di Gibraltar
Bagi pelaut kuno, Gua Gorham, gua alami di dasar Pilar Hercules di Selat Gibraltar, adalah tepi dunia. Namun sebuah studi menunjukkan jika situs bawah tanah itu mungkin memainkan peran yang lebih besar dalam mitologi Yunani. Studi tersebut diterbitkan di jurnal PLOS ONE dengan tajuk “Where myth and archaeology meet: Discovering the Gorgon Medusa’s Lair”.
Jauh di dalam gua, arkeolog menemukan pecahan dari kepala gorgon keramik besar yang berasal dari sekitar abad ke-6 SM. Gorgon adalah tiga saudara perempuan menakutkan yang meneror pelaut Yunani dengan mengubah mereka menjadi batu dengan satu tatapan. Legenda menempatkan sarang mereka di dekat Batu Gibraltar. Di gua inilah konon Perseus memenggal kepala Medusa.
“Para peneliti menyimpulkan bahwa Gua Gorham kemungkinan merupakan situs spiritual. “Para pelaut awal meyakini situs ini sebagai rumah para Gorgon dan tempat Medusa dikalahkan,” tulis Shoshi Park di laman Smithsonian Magazine.
Danau Guatavita, danau di kota emas El Dorado
Penjelajah Spanyol menggambarkan kerajaan Amerika Selatan yang mistis dengan kekayaan yang tak terhingga. Kerajaan itu yang dipimpin oleh El Rey Dorado, kepala suku yang ritual inisiasinya menggunakan debu emas untuk membaluri dirinya. Ia secara seremonial menjatuhkan harta karun ke tengah danau suci pada 1541.
Pada abad-abad berikutnya, para penjelajah giat mencari kerajaan “El Dorado” di seluruh Kolombia, Venezuela, Guyana, dan Brasil. Namun tidak ada satu pun yang berhasil. Akhirnya, mereka putus asa untuk menemukan situs tersebut.
Arkeolog Juan Pablo Quintero-Guzman mengatakan itu tidak berarti tidak ada kebenaran dalam cerita tersebut.
“Semua danau di wilayah Muiska adalah tempat persembahan,” katanya. “Ada kemungkinan bahwa ritual yang mirip dengan El Dorado dilakukan di beberapa danau.” Guzman meyakini bahwa Danau Guatavita adalah tempat di mana ritual raja El Dorado diselenggarakan.
Selama 400 tahun terakhir, banyak artefak telah ditarik dari Danau Guatavita. Seperti tumbaga (paduan emas dan tembaga), zamrud dan bejana tanah liat mirip manusia hingga rambut, kapas, dan tengkorak hewan. Dalam penelitiannya, Quintero-Guzman menemukan bukti bahwa ritual berlangsung di tepi air.
Kastelli (Labirin Minotaur), Yunani
Saat pembangunan bandara baru di Pulau Kreta, para pekerjanya menemukan sesuatu yang tak terduga. Tempat itu memiliki bangunan melingkar di tengahnya yang dikelilingi oleh delapan cincin batu yang diselingi oleh dinding. Lokasi tersebut menyerupai gaya makam yang dibangun oleh Peradaban Minos sekitar tahun 2000 hingga 1700 SM. Namun, bagi siapa pun yang mengenal mitologi Yunani, tempat itu juga mengingatkan kita pada sesuatu yang lain: labirin Minotaur.
Minotaur adalah makhluk buas berkepala banteng dan bertubuh manusia yang ada dalam mitologi Yunani. Ia terperangkap dalam labirin yang dibangun oleh arsitek Yunani Daedalus. Setiap tujuh tahun, Athena mengurbankan tujuh pemuda dan tujuh pemudi untuknya. Pangeran Theseus mengajukan diri untuk membunuhnya demi menghilangkan pengurbanan manusia.
Menelusuri rutenya dengan seutas benang, Theseus menemukan jalan melalui labirin. Ia pun membunuh minotaur. Theseus juga menyelamatkan para calon kurban yang belum disantap oleh sang monster. Mereka kemudian mengikuti benang itu kembali ke tempat yang aman.
Para arkeolog belum mempelajari Kastelli secara menyeluruh. Namun ada kemiripan arsitekturnya dengan labirin dalam mitologi Yunani. Selain itu, ada bukti persembahan seremonial dan pesta yang ditemukan di situs tersebut. Penemuan Kastelli boleh jadi menunjukkan bahwa situs itu merupakan bagian dari asal mula mitos minotaur.
Source | : | Smithsonian Magazine |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR