* Burung laut
Salah satu dampak paling tragis dari polusi plastik adalah munculnya penyakit yang disebut plasticosis. Penyakit ini terutama menyerang burung laut. Bayangkan, makhluk anggun yang bebas berkeliaran di langit luas, kini menderita akibat ulah manusia.
Potongan-potongan plastik yang tertelan oleh burung laut memiliki tepi yang sangat tajam. Ketika potongan-potongan ini bergerak melalui saluran pencernaan, mereka menyebabkan luka dalam yang parah.
Luka-luka ini kemudian sembuh dan membentuk jaringan parut, sebuah kondisi yang disebut fibrosis. Inilah yang kemudian dikenal sebagai plasticosis.
Jaringan parut akibat plasticosis membuat burung laut kesulitan mencerna makanan. Bayangkan, makhluk hidup mana pun akan kesulitan bertahan jika tidak bisa mendapatkan nutrisi yang cukup.
Akibatnya, burung-burung laut ini menjadi lemah, rentan terhadap penyakit, dan kesulitan mencari makan untuk anak-anak mereka.
Tidak hanya tertelan, burung laut juga sering terjerat dalam puing-puing plastik. Bayangkan seekor burung albatros yang sayapnya terlilit tali pancing. Burung itu akan kesulitan terbang, kesulitan mencari makan, dan akhirnya mati.
* Penyu laut
Bayangkan seekor penyu laut raksasa, makhluk purba yang telah menjelajahi lautan selama jutaan tahun, kini terdampar di pantai dengan perut penuh plastik.
Dalam sebuah studi mendalam di Mediterania, hampir setengah dari lebih dari 100 penyu loggerhead yang diteliti ditemukan telah menelan berbagai jenis plastik, mulai dari kantong plastik bening yang berkibar-kibar di arus hingga potongan-potongan kecil yang tak terhitung jumlahnya.
Bahkan, seekor penyu ditemukan mengandung 67 potongan plastik di dalam tubuhnya!
Plastik-plastik ini bukan hanya benda asing yang mengganggu sistem pencernaan mereka. Kantong plastik, misalnya, seringkali disangka ubur-ubur, makanan favorit penyu.
Ketika tertelan, plastik-plastik ini dapat menyebabkan penyumbatan usus yang fatal. Lebih buruk lagi, beberapa jenis plastik yang kurang padat dari air laut dapat membuat penyu mengapung, membuatnya sulit untuk menyelam dan mencari makanan.
Bayangkanlah, makhluk yang seharusnya bebas berenang di lautan luas kini terjebak dalam tubuhnya sendiri.
* Paus
Nasib serupa juga menimpa paus-paus besar. Foto-foto paus yang terjerat dalam jaring plastik atau memiliki potongan plastik besar di dalam tubuhnya telah menjadi pemandangan yang menyedihkan.
Balon, yang seringkali dianggap sebagai mainan oleh anak-anak, ternyata menjadi ancaman serius bagi kehidupan laut. Paus yang menelan balon dapat mengalami kesulitan bernapas dan bahkan kematian.
KOMENTAR