3. Kasus sindrom langka yang terkait dengan penggunaan ganja meningkat
Lalu ada sisi buruk yang lebih tidak biasa dari penggunaan ganja secara teratur: sindrom hiperemesis kanabinoid (CHS).
Kondisi ini, yang pertama kali dijelaskan pada tahun 2004, melibatkan episode mual, muntah, dan nyeri perut parah yang berulang.
Kondisi ini telah menyebabkan jutaan orang dirawat di ruang gawat darurat, angka yang meningkat dua kali lipat dari tahun 2017 hingga 2021, tulis Stacey Colino dalam artikel kami di bulan November 2024.
Para ahli memperkirakan bahwa CHS dapat memengaruhi sebanyak 2,75 juta orang di AS setiap tahunnya.
Faktor risiko terbesar untuk CHS adalah penggunaan ganja yang berlebihan, yaitu penggunaan setiap hari atau beberapa kali sehari selama bertahun-tahun. Sejauh ini, menghentikan penggunaan ganja telah terbukti menjadi satu-satunya solusi jangka panjang.
4. Ganja dapat memengaruhi jantung Anda
THC dalam ganja juga memengaruhi aliran darah, yang berpotensi menyebabkan masalah jantung.
Orang yang menggunakan obat tersebut secara teratur memiliki risiko lebih tinggi terkena serangan jantung, stroke, dan penyakit jantung lainnya.
Dalam sebuah penelitian ilmiah, tingkat serangan jantung meningkat 25 persen sementara stroke meningkat 42 persen pada orang yang menggunakan ganja secara teratur.
Hal ini kemungkinan terjadi karena THC memengaruhi aliran darah di arteri, seperti yang dijelaskan Landau pada Maret 2024. Orang yang merokok ganja juga meningkatkan risiko penyakit jantung dari partikel yang mereka hirup bersama THC.
5. Indica dan Sativa
Anda mungkin pernah mendengar bahwa ada dua kategori utama strain ganja, Indica dan Sativa, yang memiliki efek berbeda. Indica dikatakan memberikan efek relaksasi dan mengantuk, sedangkan Sativa disebut dapat meningkatkan energi dan kreativitas.
Namun, bukti ilmiah yang semakin banyak menunjukkan bahwa label ini sebagian besar tidak memiliki dasar yang kuat, tulis Sandy Ong dalam artikel kami pada Agustus 2024.
Penelitian menunjukkan bahwa kedua strain ini tidak memiliki perbedaan signifikan secara kimia atau genetika. Hal ini menjadi masalah bagi konsumen yang memilih Indica atau Sativa berdasarkan efek yang diiklankan.
Tidak hanya penelitian yang menunjukkan bahwa tidak ada konsistensi antara apa yang disebut “Sativa” dan “Indica,” tetapi juga kurangnya regulasi dalam penamaan strain menciptakan kekacauan di industri ini.
Seorang pendiri dispensary mengatakan kepada Karen Peterson dalam artikel kami pada Oktober 2023 bahwa salah satu kunci masa depan industri yang bertanggung jawab adalah memberikan nama yang lebih akurat pada strain ganja.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR