Daniel Jolley, pemimpin penelitian studi ini dan asisten profesor psikologi sosial di Universitas Nottingham, menyatakan bahwa "Tidur sangat penting untuk kesehatan mental dan fungsi kognitif."
Beliau juga menambahkan bahwa "Tidur yang buruk telah terbukti meningkatkan risiko depresi, kecemasan, dan paranoia—faktor-faktor yang juga berkontribusi pada keyakinan konspirasi."
Penjelasan dari para peneliti ini menggarisbawahi betapa kompleksnya hubungan antara kesehatan fisik, kesehatan mental, dan kecenderungan untuk mempercayai informasi yang salah atau menyesatkan.
Artikel ini juga menekankan bahwa kepercayaan pada teori konspirasi memiliki dampak sosial yang luas dan serius, jauh melampaui sekadar minat yang tidak berbahaya pada ide-ide yang tidak konvensional.
Ketidakpercayaan pada efektivitas vaksin yang didukung oleh data ilmiah, misalnya, dapat secara signifikan menurunkan kekebalan komunitas terhadap penyakit menular yang berbahaya seperti campak, COVID-19, dan tuberkulosis.
Informasi yang salah terkait perubahan iklim telah menghambat upaya global untuk mengatasi risiko yang ditimbulkannya terhadap manusia dan planet selama beberapa dekade.
Lebih jauh lagi, penerimaan konspirasi tentang kecurangan pemilu dan ketakutan terhadap komplotan rahasia telah mengakibatkan konsekuensi tragis dan bahkan mematikan dalam beberapa kasus.
Artikel ini juga menyoroti sulitnya melepaskan diri dari pola pikir konspirasi setelah seseorang terjerumus ke dalamnya.
Meskipun mungkin untuk mengubah keyakinan ini melalui refleksi diri atau bantuan dari pihak lain, langkah yang paling efektif adalah dengan mencegah situasi tersebut sejak awal dengan memelihara kemampuan berpikir kritis dalam menghadapi banyaknya informasi yang salah dan narasi palsu yang berkembang saat ini.
Salah satu cara sederhana namun efektif untuk menjaga kemampuan berpikir kritis adalah dengan memastikan bahwa kita mendapatkan istirahat malam yang cukup dan berkualitas.
Sebagai penutup, Jolley menyimpulkan bahwa "Penelitian kami menunjukkan bahwa meningkatkan kualitas tidur dapat berfungsi sebagai faktor pelindung terhadap penyebaran pemikiran konspirasi."
Pesan utama dari artikel ini adalah pentingnya memprioritaskan kualitas tidur sebagai salah satu cara untuk menjaga kesehatan mental dan kemampuan kita untuk berpikir jernih dan rasional, terutama di era informasi yang kompleks dan seringkali menyesatkan ini.
Jadi, lain kali seseorang mencoba meyakinkan Anda dengan teori konspirasi yang tidak masuk akal, mungkin hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk diri sendiri dan orang lain adalah dengan tidur nyenyak terlebih dahulu.
KOMENTAR