Potret Christina dari Denmark tidak dibuat di Brussels. Tercatat dalam sumber-sumber kontemporer bahwa Holbein hanya duduk bersama Christina selama 3 jam. Ia membuat sketsa persiapan untuk dibawa kembali ke Inggris, yang kemudian dapat diubahnya menjadi lukisan berskala besar.
Sekembalinya ke Inggris, Henry VIII diberi sketsa persiapan. Reaksinya pasti sangat melegakan bagi Holbein. Henry berseri-seri karena gembira saat melihat gambar wanita yang kelak bisa menjadi istrinya.
Ia begitu terkesan dengan gambar tersebut sehingga ia segera memesan lukisan Christina seukuran manusia. Setelah menerima lukisan tersebut, ia menjadi sangat gembira sehingga ia memerintahkan para musisi istana untuk bermain musik sepanjang hari. Ia menyimpan gambar persiapan dan lukisan yang telah selesai selama sisa hidupnya, sehingga ia dapat selalu memandangi kecantikannya.
Gambar persiapan tersebut sudah tidak ada lagi. Tapi kita memiliki banyak gambar lain yang dibuat oleh Holbein yang dapat memberi kita gambaran tentang seperti apa gambar-gambar itu.
Potret Anne dari Cleves
Henry VIII akhirnya menerima berita bahwa Christina dari Denmark tidak akan menikahinya. Setelah itu, ia mengirim Holbein kembali ke daratan Eropa untuk melukis kandidat baru.
Kali ini, ia tidak kembali ke istana Mary dari Hungaria tetapi ke Cleves di Jerman. Di sana, ia harus melukis para saudari bangsawan, Anne dan Amalia dari Cleves, seakurat mungkin. Lukisan potret Anne sudah diedarkan di seluruh Eropa dan Henry VIII sendiri telah melihatnya.
Ia merasa lukisan-lukisan itu tidak memuaskan dan meminta Holbein untuk melukisnya. Tujuannya agar ia bisa mendapatkan gambaran yang akurat dan dapat dipercaya tentang para saudari itu.
Ketika Holbein tiba di Cleves, ia mendapati Anne tidak berpendidikan dan kaku, tetapi tetaplah seorang wanita yang berbudi luhur.
Untuk menutupi kekurangan kecantikannya yang menonjol, Holbein perlu menunjukkan kelebihannya sebagai calon ratu dengan cara lain. Untuk melakukan ini, ia berfokus pada detail-detail halus pakaiannya. Holbein memberinya tampilan yang megah dan mewah yang akan menarik perhatian raja untuk menganggapnya menarik.
Holbein tahu bahwa kariernya di Inggris bergantung pada kepercayaan raja kepadanya. “Kehilangan kepercayaan itu berarti kehilangan pekerjaannya, atau lebih buruk lagi, hidupnya,” tambah Pickett.
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR