Pada 1923, ilmuwan American Museum of Natural History menemukan fosil pertama yang secara luas dianggap sebagai telur dinosaurus. Ditemukan di Gurun Gobi di Mongolia, telur-telur tersebut awalnya dianggap milik Protoceratops. Sisa-sisa protoceratops sering ditemukan di daerah tersebut.
Baru pada tahun 1990-an, telur-telur tersebut dibandingkan dengan fosil-fosil lain. Para ilmuwan menyadari bahwa telur-telur tersebut kemungkinan besar milik hewan-hewan seperti Oviraptor.
Penemuan telur tersebut merupakan wawasan penting pertama tentang bagaimana dinosaurus tumbuh dan bereproduksi. Penemuan ini juga membuka pintu untuk mempelajari lebih lanjut tentang perilaku sosial mereka.
Penemuan besar berikutnya terjadi pada tahun 1980-an. Saat itu para paleontologi menemukan sarang milik dinosaurus berparuh bebek Maiasaura di Montana. Di samping sarang-sarang tersebut terdapat fosil telur, anakan, dan dinosaurus dewasa.
Fosil-fosil yang terpelihara dengan sangat baik ini merupakan bukti kuat pertama tentang bagaimana dinosaurus memberi makan dan merawat keturunannya. Hal tersebut juga memicu diskusi tentang kehidupan sosial dinosaurus yang kompleks.
Sebanyak 14 sarang ditemukan di satu area situs tersebut, yang dikenal sebagai Egg Mountain. Jadi, beberapa ilmuwan percaya bahwa Maiasaura mungkin bersarang dalam koloni.
5. Burung sebagai dinosaurus yang masih hidup
Setelah gelombang awal “demam” dinosaurus pada abad ke-19, minat mulai mereda sepanjang awal 1900-an. Namun minat tumbuh lagi pada 1960-an ketika hubungan antara dinosaurus dan burung mulai mendapatkan momentum.
Kebangkitan dinosaurus baru ini dipicu oleh penemuan Deinonychus antirrhopus pada 1964 oleh paleontologis John Ostrom. Ia melihat fosil tersebut tampak seperti burung, terutama tangan dan pinggulnya. Ostrom menyarankan bahwa burung mungkin berevolusi dari dinosaurus. Pendapatnya adalah pandangan yang sangat kontroversial pada saat itu dan membuka perdebatan tentang nenek moyang burung yang sebenarnya.
Hingga saat ini, dinosaurus dipandang sebagai kadal besar yang lamban. Fosil Deinonychus membalikkan gambaran ini karena menunjukkan predator kecil, berkaki dua, dan bergerak cepat. Jelas bahwa dinosaurus ini sangat dinamis, sehingga memicu perdebatan tentang apakah dinosaurus berdarah panas atau tidak.
6. Dinosaurus berbulu
Source | : | National History Museum |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR