Menurutnya, dengan adanya penanggalan baru dari Flagstones, kini muncul kemungkinan untuk meninjau kembali endapan tulang tersebut—yang ditemukan di bagian parit yang lebih dalam.
Ia juga ingin mempertanyakan apakah pernah ada struktur awal berupa lubang-lubang bersilangan yang kemudian disatukan membentuk parit yang lebih utuh, seperti yang terjadi sekitar tahun 2900 SM.
Penemuan dan penanggalan ulang Flagstones memberi angin segar dalam studi prasejarah Inggris. Selain menunjukkan kompleksitas dan variasi budaya masyarakat Neolitikum, situs ini mengajukan pertanyaan baru tentang kronologi dan inspirasi di balik salah satu struktur paling ikonik di dunia — Stonehenge.
Mungkin sejarah bukan hanya soal siapa yang pertama membangun, tetapi juga bagaimana warisan budaya berkembang dari satu generasi ke generasi berikutnya.
---
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, budaya, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.
Source | : | Live Science,Antiquity |
Penulis | : | Lastboy Tahara Sinaga |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR