Nationalgeographic.co.id - DJI Mavic 2 Pro dan Mavic 2 Zoom ramai diperbincangkan pascapeluncuran secara global pada bulan Agustus 2018. Bukan tanpa sebab, kedua seri Mavic ini mengalami perubahan yang signifikan pada perangkat keras kamera mereka.
Mavic 2 Pro dikawinkan dengan kamera Hasselblad bersensor 1 inci dengan resolusi 20 megapiksel. Tidak hanya itu, diafragma pada kamera juga dapat diatur besarannya, yakni f/2.8 hingga f/11. Dengan perkawinan ini, DJI menjanjikan adanya peningkatan besar pada warna dan kualitas gambar.
Perpaduan Hasselblad dan Mavic 2 Pro membuat drone ini menyandang gelar drone pertama yang menggunakan kamera dengan format medium. Melengkapi resolusi yang besar, profil warna Dlog-M 10 bit pun diklaim dapat menangkap warna yang lebih kaya dibandingkan dengan Mavic sebelumnya.
Baca Juga : Dari Paris Hingga Roma, Inilah 5 Destinasi Wisata Terbaik di Dunia
Sementara itu, saudaranya, Mavic 2 Zoom memiliki kemampuan zoom sebanyak 4x, yakni pembesaran 2x secara optik, dan 2x pembesaran digital. Pembesaran ini setara dengan lensa 24-96 milimeter. Tidak hanya pembesaran gambar, kemampuan untuk mendapatkan fokus pada Mavic 2 Zoom pun mengalami peningkatan. Mode fokus yang dinamai Hybrid Auto-Focus ini menggabungkan mode phase dan contrast detection. Kemampuan zooming, proses fokus yang cepat, dan resolusi 12 megapiksel rasanya cukup untuk mengubah standar drone saat ini.
Tidak memiliki resolusi sebesar Mavic 2 Pro, bukan berarti membuat Mavic 2 Zoom berada jauh di bawah. Mavic 2 Zoom memiliki fitur Super Resolution, fitur yang menggabungkan 9 gambar menjadi satu foto dengan resolusi 48 megapiksel.
Walaupun diciptakan secara berbeda, namun kedua Mavic 2 ini juga memiliki beberapa fitur yang sama. Kedua drone dilengkapi dengan kemampuan kamera dalam menangkap video ultra HD 4K dengan detail yang apik.
Baca Juga : Mendengarkan Musik dari HP yang Sedang Dicas Bisa Sebabkan Kematian?
Sementara itu, kemampuan keduanya dalam merekam gambar HDR pun tidak perlu diragukan. DJI mengungkapkan bahwa Mavic 2 memiliki kemampuan Enhanced High Dynamic Range, yang dapat menciptakan gambar HDR dengan rentang dinamis sebanyak 13 stop.
Dengan kemampuan yang meningkat, DJI menyadari bahwa pilot drone akan semakin sering dan ingin menerbangkan drone mereka. Oleh sebab itu, waktu terbang Mavic 2 pun ditingkatkan hingga 31 menit. Terbang pun lebih tenang dan cepat, berkat fitur peredam kebisingan dan body aerodinamis—drone dapat terbang dengan kecepatan 72 km/jam.
Takut kehabisan kapasitas penyimpanan? Mavic 2 sudah dilengkapi dengan penyimpanan internal sebesar 8 GB yang bisa diperbesar hingga 256 GB menggunakan kartu memori tambahan.
Baca Juga : Fosil Tertua dan Terbesar dari Tanaman Angiosperma Ditemukan di Utah
Memang timbul pertanyaan mengapa Mavic 2 dilahirkan dalam dua varian, dan mengapa tidak disatukan. Senior Communication Manager DJI, Natasha Gray, menjelaskan bahwa ide tersebut pernah terbesit. Namun DJI memutuskan untuk memisahkannya karena alasan kualitas. "Dengan memisahkan kedua drone ini, maka masing-masing akan dapat ditingkatkan kemampuannya secara maksimal," ucap Natasha.
Resmi masuk Indonesia
Direktur Marketing dan Komunikasi Erajaya, Djatmiko Wardoyo, mengungkapkan bahwa Duo Mavic 2 ini secara resmi sudah masuk ke Indonesia. Per tanggal 1 Oktober 2018, kedua drone ini sudah dapat dibeli di ritel Erajaya Grup, seperti Erafone, iBox, dan Urban Republic. Bila ingin membeli saat ini, Anda dapat melakukannya melalui e-commerce erafone, Blibli.com, dan Bhinneka.com.
Mavic 2 Pro dibanderol dengan harga Rp26,5 juta. Sudah termasuk drone, remote, baterai, dan baling-baling tambahan. Sementara itu Mavic 2 Zoom dibanderol dengan harga yang lebih murah, yakni Rp22 juta. Kelengkapan yang didapat pun sama dengan Mavic 2 Pro.
Baca Juga : Breaking News: Temuan Harta Karun Koin Cina Abad Ketujuh di Lasem
Penulis | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR