Baca Juga : Kisah Kepala Kerbau Sebagai Sesajen Stasiun Jakarta Kota 'BEOS'
Contoh lainnya adalah Ana (23). Ia mengatakan tidak ingin dikategorikan sebagai perempuan atau laki-laki. Menurutnya menjadi seorang non-biner adalah menjadi tanpa batas, yang berarti dapat menjadi apa saja.
Banyak orang menuntut penjelasan pasti mengenai gendernya. Namun, Ana merasa tidak nyaman menjelaskan hal ini karena menurutnya genderqueer adalah hal yang rumit. Ia hanya ingin menjadi dirinya sendiri dan bisa diterima sebagai dia apa adanya.
Perlu diingat bahwa genderqueer atau non-biner merupakan identitas diri seseorang dan hal ini terlepas dari seksual orientasi mereka.
Source | : | The New York Times,Hello Sehat |
Penulis | : | Nathania Kinanti |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR