Nationalgeographic.co.id – Menurut sebuah studi terbaru, puntung rokok yang dibuang begitu saja di rumput atau tanah dapat membahayakan pertumbuhan tanaman di sekitarnya.
Studi yang dipimpin oleh Anglia Ruskin dari University in Cambridge, menemukan bahwa puntung rokok dapat memengaruhi tunas dan perkembangannya.
Hal ini semakin menambah kekhawatiran tentang sisa-sisa rokok sebagai polutan yang jarah diperhatikan tapi tersebar dengan luas.
Baca Juga: Dilarang Gunakan Plastik untuk Bungkus Daging Kurban, Apa Alternatifnya?
Menurut studi yang dipublikasikan pada jurnal Ecotoxicology and Enviromental Safety, puntung rokok memotong pertumbuhan rumput sebanyak 10% dan daun semanggi sebesar 27%.
Meskipun sedotan plastik lebih mendominasi percakapan, tapi puntung rokok juga termasuk kontaminan buatan manusia yang jumlahnya banyak dan memiliki dampak luas.
Laporan BBC menyatakan bahwa ada 4,5 triliun sampah puntung rokok yang berserakan di dunia setiap tahunnya.
Baca Juga: Polusi Udara Jakarta Memburuk, Apa yang Bisa Dilakukan Para Warganya?
Para peneliti mengambil sampel di sekitar Cambridge, termasuk beberapa lokasi yang memiliki 128 sampah puntung rokok dalam setiap meter persegi.
Hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan dari rokok yang sudah diisap atau belum. Keduanya sama-sama berbahaya bagi lingkungan.
Tidak hanya puntungnya saja, bahaya rokok juga berasal dari asap yang dihasilkannya. Oleh sebab itu, beberapa aktivitas lingkungan telah mendorong agar rokok dilarang.
Peneliti Ungkap Hubungan Tanaman dan Bahasa Abui yang Terancam Punah di Pulau Alor
Source | : | Science Alert |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR