Nationalgeographic.co.id - Sejak api pertama kali kebulkan asap dari kawasan puncak Gunung Ciremai pada hari Rabu siang (7/8/2019), kabut asap masih belum juga hilang.
Angin kencang dan banyaknya ranting-ranting pohon yang kering sebabkan api meluas dengan sangat cepat.
Dengan berbagai pertimbangan, Pangdam Siliwangi Dan Kapolda Jabar siapkan pesawat "Water Boombing", sebagai upaya pemadaman kebakaran.
Dua Helikopter "Water Boombing" Dikerahkan Padamkan Api Gunung Ciremai
Kabut asap tampak menyelimuti area puncak gunung Ciremai Jumat pagi (9/8/2019) dari arah kaki timur, desa Lingggasana, Cilimus, Kuningan, Jawa Barat.
Menurut informasi citra satelit Lembaga Penerbangan Dan Antariksa Nasional (Lapan) sampai pukul delapan pagi terpantau 16 titik api di area puncak gunung Ciremai (9/8/2019).
Baca Juga: Saat Gereja Notre Dame Dilalap Api, Masjid Al-Aqsa Juga Alami Kebakaran
Sepuluh titik api memiliki 100 persen tingkat kepercayaan. Sedangkan enam titik api punya 55 sampai 99 tingkat kepercayaan.
Titik api tersebut membentang dari area puncak barat hingga puncak timur. Ini berarti sudah setengah lingkaran lereng puncak gunung Ciremai terbakar pada ketinggian 2.100 hingga 3.000 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Ujung api paling timur hanya berjarak datar sekitar 500 meter dari jalur pendakian Linggasana, Kuningan. Sedangkan ujung api paling barat berada di sekitar Cilongkrang, Majalengka.
Jumlah titik api ini bertambah dari Kamis kemarin (8/8/2019) yang hanya sembilan titik api.
Dini hari tadi, satu unit helikopter pengebom air terbang dari Jakarta menuju bandara Cakrabuana, Penggung, Cirebon, Jawa Barat.
Baca Juga: Ingin Mendaki Gunung? Berikut 7 Hal yang Perlu Kita Persiapkan
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kuningan, Agus Mauludin memberikan konfirmasi helikopter tersebut melakukan uji terbang pukul tujuh. Lalu mengecek lokasi sumber air Waduk Darma, Kuningan.
"Helikopter ini punya kapasitas 1000 liter angkut air. Volume angkutnya memang hanya seperempat dari helikopter yang digunakan pada tahun lalu", ungkap Agus Mauludin tadi malam di base camp pendakian Palutungan, desa Cisantana, Cigugur, Kuningan Kamis (8/8/2019).
Masih menurut Kepala BPBD Kuningan, "Akan ada satu helikopter lagi dari Jakarta untuk pemadaman api gunung Ciremai wilayah Majalengka. Sumber air diambil dari Situ Sangiang".
Sementara itu, tim gabungan masih berjuang memadamkan api dengan peralatan tangan. Informasi dari lapangan melalui Handy Talky (HT) diperoleh berita tim Bagong Bantaragung dan Cidewata, Majalengka berhasil memutus bentang api ujung barat area puncak Ciremai.
Baca Juga: Tumpahan Minyak, Bencana Industri yang Sangat Merugikan Manusia dan Alam
Ya, bentangan api di Kawah Burung menuju puncak utara berhasil dipadamkan Kamis malam (8/8/2019).
Dari jalur Linggasana diperoleh informasi tim gabungan sedang membuat sekat bakar untuk mencegat dan memadamkan api sejak malam hingga Jumat pagi (9/8/2019).
Seluruh jalur pendakian telah steril karena pendaki dari empat jalur yakni Apuy di Majalengka, Palutungan, Linggasana, dan Linggajati di Kuningan telah berhasil di evakuasi dengan selamat.
"Meskipun helikopter telah diterjunkan tapi semangat tenaga tim gabungan tak boleh kendor", amanat Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), Kuswandono.
Mari kita dukung upaya pemadaman kebakaran hutan gunung Ciremai dengan doa yang tulus dan ikhlas. Semoga lekas tuntas. Amin!.
(Sumber Teks: ©️ BTNGC @gunung_ciremai)
Penulis | : | Mahmud Zulfikar |
Editor | : | Bayu Dwi Mardana Kusuma |
KOMENTAR