Pada 9 Oktober 1918, National Association of the Motion Picture Industry telah mengumumkan untuk menghentikan perilisan film baru ke 17.500 bioskop Amerika. Juga pada laporan New York American, sekitar 60% produksi film di California terhenti. Menurut Benjamin Hampton dalam A History of the Movies (1913) itu adalah "awal dari akhir" sebuah film.
Sekitar seminggu setelah departemen kesehatan Chicago menutup bioskop. Sebuah editorial Chicaho Herald And Examiner edisi 22 Oktober 1918 pun bertajuk "We Miss Our Movies".
Sama seperti pandemi COVID-19, masyarakat Amerika pada awal abad ke-20 menemukan berbagai cara untuk tetap menonotn film. Tidak semua bioskop tutup. Di Michigan dan New York misalnya, beberapa bioskop diminta untuk melawan pandemi flu. Seorang pembicara akan menjelaskan bagaimana influenza menyebar dan bagaimana bahaya virusnya. Kemudian tampilan slide tentang praktik kebersihan yang baik ditunjukkan.
Komisaris Kesehatan Kerajaan Kota New York Royal Copeland dalam surat kepada National Association of Industri film mengatakan pada 17 Desember 1918, bahwa "teater gambar bergerak itu sangat membantu Departemen Kesehatan dalam memajukan pekerjaan pendidikan kesehatan masyarakat selama wabah berlangsung".
Baca Juga: Flu Spanyol, Lambannya Pemerintah Hindia Belanda Menangani Pagebluk
Pada akhir 1918 dan awal 1918, banyak kota di Amerika mengira bahwa mereka tahu cara mengendalikan pandemi flu. Jadi ketika bioskop kembali dibuka, ada tindakan pencegahan yang terdengan akrab seperi era COVID-19.
Seperti yang dikatakan San Francisco Chronicle bahwa di Spokane, Washington, teater dibuka dengan setengah kapasitas. Membuat setuap barus kursi kosong untuk jaga jarak sosial.
Kemudian departemen kesehatan mengatakan, bahwa di San Antonio, Texas, siappun yang batuk di bioskop harus segera pergi "untuk menghindari rasa malu diminta oleh petugas untuk melakukannya". Dan setiap teater menugaskan seseorang untuk menemukan siapapun di antara hadirin yang batuk. Hal ini ditulis di San Antonio Express pada 15 Januari 1919.
Baca Juga: Satu Tahun GRID STORE: Tersedia Layanan Pelanggan Majalah-el Berdiskon
Source | : | Time |
Penulis | : | Fikri Muhammad |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR