"Prioritas kami adalah melakukan segala yang mungkin untuk membantu para pelaku bisnis untuk mendapatkan produk baru dan inovatif tersebut dengan aman secepat mungkin," ungkap Prof. Robin May.
May juga mengatakan bahwa meski banyak orang enggan mencoba produk baru, seperti daging buatan dari laboratorium, seperempatnya mengatakan mereka akan berubah pikiran jika yakin produk itu aman dan diatur dengan baik. Daging yang dibuat di laboratorium mulai dijual untuk pertama kalinya pada Desember 2020 di Singapura. Para pendukung mengatakan mereka diproduksi di fasilitas yang bersih dan tidak membawa risiko kontaminasi bakteri pada daging dari ternak.
Baca Juga: Bagaimana Suasana Tumbuhan Zaman Kerajaan? Relief Candi Merekamnya
Source | : | The Guardian |
Penulis | : | Maria Gabrielle |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR