Baca Juga: Dari Mana Cairan di Mars Berasal? Peneliti Temukan Petunjuk Baru
Baca Juga: Dengan Mengukur Gempa, Peneliti Mencoba Membedah Isi Planet Mars
Baca Juga: Pertama Kalinya, Para Ilmuwan Memetakan Interior Planet Selain Bumi
Profesor Tkalčić mengatakan para peneliti tertarik pada sinyal "terlambat" dan "lebih lemah" yang dapat bertahan beberapa jam setelah dipancarkan dari gempa, dampak meteoroid, dan sumber lainnya.
"Meskipun sinyal terlambat ini tampak berisik dan tidak berguna, kesamaan antara sinyal lemah yang direkam di berbagai lokasi di Mars ini memanifestasikan dirinya sebagai sinyal baru yang mengungkapkan keberadaan inti besar di jantung Planet Merah," kata Tkalči. "Kami dapat menentukan seberapa jauh gelombang seismik ini berjalan untuk mencapai inti Mars, tetapi juga kecepatan mereka melakukan perjalanan melalui interior Mars. Data ini membantu kami membuat perkiraan tentang ukuran inti Mars."
Para peneliti berharap teknik baru yang dikembangkan ANU yang melibatkan seismometer tunggal ini dapat digunakan untuk membantu para ilmuwan mempelajari lebih lanjut tentang tetangga planet kita yang lain, termasuk bulan.
"Meskipun ada banyak penelitian tentang inti planet, gambar yang kita miliki tentang interior planet masih sangat kabur. Tetapi dengan instrumen dan metode baru seperti kita, kita akan bisa mendapatkan gambar yang lebih tajam yang akan membantu kita menjawab pertanyaan seperti itu. Seberapa besar inti dan apakah mereka berbentuk padat atau cair,” jelas Wang. "Metode kami bahkan dapat digunakan untuk menganalisis bulan-bulan Jupiter dan planet-planet luar tata surya yang padat."
Untuk melakukan penelitian mereka, para ilmuwan ANU menggunakan data yang dikumpulkan dari seismometer yang terpasang pada pendarat InSight NASA, yang telah mengumpulkan informasi tentang gempa mars, cuaca Mars, dan interior planet sejak mendarat di Mars pada 2018.
Source | : | Science Daily |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR