Demikian pula, senjata yang awalnya dipegang oleh prajurit kemungkinan besar dibuat di gudang senjata yang berbeda. Senjata-senjata itu kemudian dikumpulkan dan dipasangkan ke prajurit terakota.
Sering dikatakan tentang pasukan terakota Qin Shi Huang bahwa tidak ada dua sosok yang persis sama. Mungkin sulit untuk percaya bahwa ribuan prajurit semuanya adalah potret individu. Namun itu menunjukkan bahwa upaya besar dilakukan untuk memberikan fitur unik pada setiap patung.
Baca Juga: Selidik Warna Tentara Terakota Penjaga Makam Kaisar Tiongkok
Baca Juga: Apakah Tentara Terakota Tiongkok Terilhami Seniman Patung Yunani Kuno?
Baca Juga: Kisah Kaisar Qin Shi Huang, si Pencari Keabadian yang Bernasib Tragis
Sosok-sosok ini tidak diciptakan untuk mata orang yang hidup. Mereka adalah pejuang untuk mendampingi sang kaisar dalam perjalanan ke akhirat.
“Pengalaman visual pengunjung modern adalah hak istimewa yang bahkan mungkin tidak dialami oleh kaisar sendiri,” ujar Torres.
Setelah menempatkan prajurit dalam formasi, lorong-lorong ini ditutup dengan balok kayu besar, ditutup dengan tikar buluh, dan dikubur di bawah berton-ton tanah.
Terlepas dari keinginan Qin Shi Huang untuk keabadian, kompleks monumental itu menghadapi bahaya sejak awal. Tak lama setelah kematian kaisar, dinasti Qin runtuh, digantikan oleh Han. Dalam kekacauan peralihan itu, terdapat bukti bahwa lubang-lubang tersebut rusak akibat banjir dan kebakaran.
Kaisar Qin Shi Huang mencari keabadian selama 10 tahun terakhir hidupnya. Namun alih-alih berumur panjang, ia bernasib tragis dan meninggal karena menelan pil merkuri. Nampaknya, keabadian yang dia harapkan akhirnya terwujud, namun dalam bentuk lain.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR