Baca Juga: Mumi Amun Ra, Mumi Mesir Kuno Yang Membawa Selalu Kemalangan
Baca Juga: Untuk Berkomunikasi dengan Osiris, Mumi Mesir Kuno Pakai Lidah Emas
Baca Juga: Kisah Bencana Alam Ra Mesir Kuno, Menyelamatkan Manusia Lewat Bir
Beberapa ratus tahun kemudian, Dinasti ke-18 berkuasa setelah periode ketidakstabilan dan pemerintahan asing lainnya, mengantarkan Kerajaan Baru. Firaun pertamanya, Ahmose I, memilih kota asalnya, Thebes sebagai pusat kekuatan politik baru.
Dengan Thebes sebagai ibu kota dan singgasana di tangan salah satu warganya, kepercayaan lokal daerah itu menjadi semakin penting.
Amun telah dihormati sebagai pelindung kota selama lebih dari 1.500 tahun. Sekarang Thebes adalah ibu kotanya, ini membuatnya menjadi pelindung seluruh Mesir. Dewa itu juga menjadi simbol persatuan dan kekuatan nasional Mesir. Ahmose I telah mengalahkan penguasa asing, Hyskos, jadi Amun menjadi pelindung semua orang dan kelas yang tertindas.
Hubungan dengan Firaun dan kursi kekuasaan ini memulai evolusi Amun dari salah satu dari banyak dewa menjadi simbol ketuhanan tertinggi di Kerajaan Baru Mesir. Raja-raja Mesir telah mengasosiasikan diri mereka secara pribadi dengan para dewa jauh sebelum Ahmose I memindahkan ibu kota ke Thebes. Mereka mengaku sebagai keturunan Horus, putra Osirus dan cucu Ra.
Ra adalah raja pertama para dewa Mesir. Cucunya, Horus, menggantikannya sebagai raja dan dewa matahari setelah Ra pergi ke Dunia Bawah. Orang Mesir percaya bahwa raja mewarisi ke-Ilahian dan perlindungan khusus dari nenek moyangnya. Dia bukan hanya seorang penguasa, tetapi perwujudan dari dewa-dewa utama mereka.
Dinasti ke-18, sudah memiliki pelindung sebelum mereka naik takhta. Sebagai penduduk asli Thebes, mereka memandang Amun sebagai pelindung rumah dan kepemimpinan mereka. Kultus Amun masih kecil di seluruh Mesir, tetapi itu terlalu tua dan kuat di Thebes untuk digantikan oleh Ra. Sebaliknya, kedua dewa itu digabungkan.
Di Thebes sendiri, Amun tetap menjadi dewa terpenting. Namun di seluruh kerajaan, dia diganti namanya menjadi Amun-Ra, aspek lain dari dewa para Firaun. Di sebagian besar Mesir, pemujaan Ra dan Amun menjadi begitu terjalin sehingga keduanya sama sekali tidak dapat dipisahkan.
Source | : | Mythology Source |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR