Baca Juga: Kecerdasan Buatan Bisa Bantu Tenaga Kesehatan Merawat Pasien COVID-19
Baca Juga: Aliran Listrik Sebagai Obat, Pendekatan Radikal Dunia Kedokteran
Tanggapannya juga lebih empati: tanggapan empati atau sangat empati 9,8 kali lebih tinggi untuk ChatGPT daripada dokter (dokter 4,6% versus ChatGPT 45,1%).
“Saya tidak pernah membayangkan mengatakan ini,” tambah Aaron Goodman, profesor klinis asosiasi di Fakultas Kedokteran UC San Diego dan rekan penulis studi.
"Tetapi ChatGPT adalah resep yang ingin saya berikan ke kotak masuk saya. Alat ini akan mengubah cara saya mendukung pasien saya.”
“Studi kami adalah yang pertama menunjukkan bagaimana asisten AI berpotensi memecahkan masalah layanan kesehatan dunia nyata,” kata Christopher Longhurst, Chief Medical Officer dan Chief Digital Officer di UC San Diego Health.
Sementara itu, Mark Dredze, Lektor Kepala Ilmu Komputer John C Malone di Johns Hopkins dan anggota tim penulis studi, mencatat, bahwa kita dapat menggunakan teknologi ini untuk melatih dokter dalam komunikasi yang berpusat pada pasien.
Kemudian dapat menghilangkan kesenjangan kesehatan yang diderita oleh populasi minoritas yang sering mencari layanan kesehatan melalui perpesanan, membangun sistem keamanan medis baru, dan membantu dokter dengan memberikan perawatan yang lebih berkualitas dan lebih efisien.
Source | : | JAMA Internal Medicine,University of California - San Diego |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR