Dengan kematian Claudius, Agrippina bisa menempatkan putranya dari pernikahan sebelumnya, Nero, di atas takhta kekaisaran Romawi.
Bertebarannya Racun di Era Romawi
Hal ini menambah panjang deretan kematian keluarga Kekaisaran Romawi, sebab, selain Agripina ada Claudia Livia Julia yang meracuni suaminya dan Kaisar Nero yang membunuh saudara tirinya sendiri.
Caligula bahkan disebut-sebut memiliki satu peti khusus yang dipenuhi oleh beragam jenis racun, yang umumnya terdiri dari arsenik, belladonna, dan jamur beracun.
Saking ketatnya pembunuhan di antaranggota keluarga kekaisaran, mereka biasanya mempekerjakan pencicip makanan untuk memastikan setiap santapan yang masuk ke tubuh mereka terbebas dari racun.
Kaisar Nero bahkan sudah menyiapakan satu racun yang sangat mematikan untuk bunuh diri. Racun ini akan ditenggaknya jika dia sudah diracuni orang lain dan racun tersebut membunuhnya secara perlahan-lahan.
Peracun Pribadi Nero
Nama Locusta of Gaul sempat menghilang dari catatan sejarah usai keberhasilannya membantu Agripina melenyapkan Claudius.
Hingga akhirnya Kaisar Nero, yang kekuasaannya didapat lewat racun Locusta, merasa membutuhkan seorang ahli racun.
Sasarannya adalah Britannicus, saudara tiri Nero dari istri ketiga Claudius yang dicurigai ingin menggulingkan Nero dari takhtanya.
Apalagi, sebenarnya Britannicus memang memiliki hak yang lebih kuat atas takhta Romawi. Sebab, tidak seperti Nero, dalam tubuh Britannicus mengalir darah Claudius.
Baca Juga: Bagaimana Perubahan Iklim dan Wabah Menghancurkan Kekaisaran Romawi?
KOMENTAR