Dengan itu, Anda mendapatkan puncak-puncak yang menjulang tinggi seperti Everest dan K2.
Andes
Sama seperti Himalaya, Andes adalah rangkaian gunung-gunung besar. Pegunungan Andes sebenarnya adalah rangkaian pegunungan yang jauh lebih panjang, membentang sejauh sekitar 8.850 kilometer di sepanjang pantai barat Amerika Selatan.
Pegunungan itu sendiri tidak setinggi puncak-puncak Himalaya. Gunung tertinggi di Pegunungan Andes adalah Aconcagua yang tingginya sekitar 6.961 meter.
Tidak seperti Pegunungan Himalaya yang terbentuk dari gerakan lempeng benua, dua lempeng benua tidak bertabrakan untuk membentuk Pegunungan Andes. Sebaliknya, untuk kasus Andes, lempeng benua Amerika Selatan berinteraksi dengan lempeng samudra yang lebih padat dan jauh lebih tipis daripada lempeng benua.
Ini berarti bahwa ketika keduanya saling bertabrakan, alih-alih kedua lempeng saling runtuh, lempeng samudra hanya akan terjepit di bawah benua yang lebih tebal dan kurang padat.
Masih ada tekanan yang terjadi yang dapat menyebabkan lempeng benua Amerika Selatan runtuh sedikit dan menjadi lebih tebal, sehingga permukaan daratannya terangkat, tetapi tidak seperti Himalaya.
Konsekuensi dari jenis tabrakan ini adalah lempeng samudra menukik ke mantel bumi yang panas. Mantel bumi bukanlah lautan batuan cair, tetapi panas, hanya saja tidak cukup panas untuk meleleh.
Namun, jika Anda menambahkan air ke batuan mantel tersebut, titik lelehnya akan turun seperti halnya air yang mencair pada suhu yang lebih rendah saat Anda menambahkan garam.
Lempeng samudra, dengan semua sedimen samudra dan basal yang berubah, penuh dengan air. Jadi, saat turun dan memanas, ia melepaskan air tersebut ke mantel di bawah Andes dan tiba-tiba Anda memiliki magma.
Baca Juga: Kapan Waktu Terbaik untuk Melakukan Pendakian ke Gunung Fuji?
Sejarah Migrasi Manusia Modern di Indonesia Terungkap! Ada Perpindahan dari Papua ke Wallacea
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR