Pada sekitar tahun 483 SM, sebelum invasi Persia dimulai, Themistocles mencoba meyakinkan rakyat Athena bahwa angkatan laut yang kuat akan menjadi kunci kemenangan.
Ia mengusulkan agar hasil tambang perak dari Laurium, yang saat itu menghasilkan pendapatan besar, digunakan untuk membangun armada kapal. Namun, banyak warga Athena ragu dan menolak usulan ini.
Untuk meyakinkan mereka, Themistocles menggunakan konflik lama antara Athena dan Aegina, sebuah negara kota yang berpihak pada Persia, sebagai alasan.
Ia menjelaskan bahwa armada kuat diperlukan untuk mengalahkan Aegina, meskipun tujuan utamanya sebenarnya adalah menghadapi invasi Persia yang semakin dekat.
Plutarch, dalam biografinya tentang Themistocles dalam Lives, menulis:
"Dahulu, orang Athena biasa membagi pendapatan dari tambang perak di Laurium di antara mereka. Namun, (Themistocles) satu-satunya yang berani mengusulkan agar pembagian itu dihentikan dan uangnya digunakan untuk membangun kapal trireme guna menghadapi Aegina, yang pada saat itu menguasai laut dengan armadanya yang besar."
Akhirnya, rakyat Athena setuju untuk menggunakan pendapatan dari tambang perak untuk membangun armada kapal. Keputusan ini terbukti bijak dan menjadi salah satu langkah strategis yang menyelamatkan Yunani dari invasi Persia.
Themistocles menunjukkan kejeniusan militernya, sebanding dengan visinya memindahkan pelabuhan Athena dari Phaleron ke Piraeus. Hal ini terbukti ketika armada Persia mulai bergerak menuju Athena.
Themistocles memahami bahwa satu-satunya cara untuk mengalahkan armada Persia yang besar adalah dengan memanfaatkan jumlah mereka sebagai kelemahan. Ia menyadari bahwa selat sempit di Salamis akan memaksa armada Persia untuk berpencar, sehingga memudahkan Yunani menyerang.
Dari posisi strategis ini, armada sekutu Yunani bisa menyerang dan menghancurkan armada Persia dengan efektif.
Menurut Herodotus, untuk mewujudkan rencananya, Themistocles mengirim seorang utusan secara rahasia kepada para komandan Persia.
Utusan ini berpura-pura sebagai pembelot dan mengabarkan bahwa armada Yunani sedang kacau dan ketakutan menghadapi kekuatan Persia yang besar. Ia mendesak Persia untuk segera menyerang.
Persia pun termakan tipu daya ini dan membawa armadanya ke selat Salamis. Di sana, armada sekutu Yunani telah menunggu mereka.
Pasukan Yunani berhasil memukul mundur armada Persia, menenggelamkan banyak kapal mereka, dan memaksa sisa armada mundur dengan penuh kekacauan.
Source | : | Greek Reporter |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR